Soal BLBI, Dahlan Iskan Bilang Salut ke Pemerintah, Ada Tagihan Lama yang Masih Bisa Diuber
Nilai piutang Pemerintah kepada para obligor BLBI itu mencapai di atas Rp 100 triliun.
Penulis: Yanuar R Yovanda
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mantan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan mengungkapkan beberapa sisi tentang Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI) untuk mengatasi krisis ekonomi 1998 tapi diselewengkan oleh sejumlah konglomerat penerimanya.
Dia menjelaskan skema awal BLBI saat itu merupakan perintah dari International Monetary Fund (IMF) dan hingga kini ditagih lagi oleh Pemerintah.
Nilai piutang Pemerintah kepada para obligor itu menurut Dahlan Iskan mencapai di atas Rp 100 triliun.
"Itulah tagihan BLBI-bantuan likuiditas Bank Indonesia-untuk mengatasi krisis moneter 1998. Jenis bantuan seperti itu diperintahkan oleh "juragan" Indonesia saat itu: IMF -dana moneter internasional," tulis Dahlan melalui blog pribadinya disway.id, Selasa (7/9/2021).
Baca juga: Peneliti: Satgas BLBI Kurang Transparan, Belum Ungkap Keseluruhan 48 Obligor
Dia mengaku salut kepada Pemerintah dalam kondisi anggaran serba sulit saat ini pemerintah jeli. "Ada tagihan lama yang masih bisa diuber. Sangat lumayan jumlahnya," kata Dahlan Iskan.
Baca juga: Kejar Utang BLBI Rp 110 Triliun, Pemerintah Kesulitan Cari Penerimaan?
Berikut tulisan lengkap Dahlan Iskan di blog disway.id:
Sebenarnya hebat sekali berita ini: pemerintah sedang menagih uang besar. Piutang lama. Lebih dari Rp 100 triliun.
Saya harus memuji: ternyata pemerintah jeli. Ada tagihan lama yang masih bisa diuber. Sangat lumayan jumlahnya. Apalagi di saat pemerintah lagi kesulitan uang seperti sekarang ini.
Itulah tagihan BLBI-bantuan likuiditas Bank Indonesia-untuk mengatasi krisis moneter 1998. Jenis bantuan seperti itu diperintahkan oleh "juragan" Indonesia saat itu: IMF -dana moneter internasional.
Yang harus membantu: Bank Indonesia.
Yang harus dibantu: bank-bank swasta yang kesulitan uang.
Baca juga: Pemerintah Buru Obligor dan Debitur BLBI di Luar Negeri, Paling Banyak di Singapura
Dasar pemikirannya: kalau bank-bank tersebut tidak disuntik dana akan tutup. Rakyat yang punya simpanan di bank tersebut gigit jari. Perekonomian nasional akan hancur. Satu bank tutup akan menyeret bank lainnya.
Dikucurkanlah BLBI sebesar Rp 147,7 triliun.