Rhenald Kasali Sebut Terjadinya Krisis Picu Lahirnya Ide Kreativitas Baru
Rhenald Kasali mengatakan, terjadinya krisis yang melanda di suatu wilayah, hampir selalu menghadirkan ide atau pemikiran kreativitas baru.
Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ismoyo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Pengamat bisnis Prof. Rhenald Kasali mengatakan, terjadinya krisis yang melanda di suatu wilayah, hampir selalu menghadirkan ide atau pemikiran kreativitas baru.
Seperti krisis pandemi yang terjadi dalam setahun ke belakang ini, banyak terlahir kreativitas-kreativitas di setiap sektor.
Baca juga: Rhenald Kasali: Pandemi Lahirkan Voluntary Shifting, 10 Bidang Usaha Berubah Permanen
Menurut Rhenald, ide kreatif ini telah dipelopori kaum muda dan terjadi dalam bidang kuliner, pekerjaan, pendidikan, hiburan, donasi sosial, alat pembayaran, logistik, fashion (khususnya untuk keperluan sosial media), periklanan, media dan sektor perumahan.
“Telah terjadi ledakan kreativitas. Krisis dari dulu sampai sekarang selalu menciptakan kreativitas baru,” ucap Rhenald dalam diskusi virtual bersama Permata Bank, Rabu (15/9/2021).
“Contohnya seperti kuliner. Ini luar biasa, dimana pencarian kata drive thru naik 140 persen selama pandemi, pengeluaran digital konsumen untuk memesan makanan naik 97 persen, dan kemudian tren baru kuliner yang di mana mereka melakukan private kuliner (bisnis kuliner rumahan),” sambungnya.
Baca juga: Prof Rhenald Khasali Jadi Brand Ambassador Bank Universal BPR
Guru besar Fakultas ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia ini juga mengatakan, krisis seperti pandemi ini juga meluluhkan para penyangkal disrupsi digital.
Menurutnya, regulator dan pemangku-pemangku kepentingan yang sebelumnya tidak melihat bahkan menyangkal dan sering mempersulit kedatangan inovasi-inovasi yang disruptif, kini lebih terbuka matanya.
Demikian pula profesi-profesi seperti dokter, ahli farmasi, perbankan, dosen, ahli statistik yang semula sulit sekali beradaptasi dan berubah haluan kini langsung menemukan dan langsung menyesuaikan diri selama pandemi.
Sebagai contoh, sebelum pandemi para ahli farmasi dan regulator kesehatan terkesan menolak pemeriksaan kesehatan jarak jauh dan pemberian resep obat tanpa kehadiran fisik pasien.
Menurutnya, proses perubahan kedepan mulai terlihat wujudnya, kendati masih dinamis.
"Perkembangan digital terjadi secara cepat dan signifikan, kini semua pengusaha secara voluntary melakukan shifting ke layanan digital," pungkas Rhenald Kasali.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.