Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Pentingnya Bekal Pendidikan Tinggi Bagi Pilot Hadapi Masa Depan Industri Aviasi

Seorang pilot harus bisa menjadi pemimpin yang terampil, pengambil keputusan yang tepat dan mengelola sumber daya manusia dengan baik

Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in Pentingnya Bekal Pendidikan Tinggi Bagi Pilot Hadapi Masa Depan Industri Aviasi
pexels.com
Ilustrasi pilot - Diperkirakan pada tahun 2023, airline akan mulai proses recovery pasca pandemi sehingga mulai tahun 2022 nanti, rekrutmen pilot juga akan lebih intensif dan kompetitif untuk menghadapi tren kebutuhan masa depan 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Diperkirakan pada tahun 2023, airline akan mulai proses recovery pasca pandemi sehingga mulai tahun 2022 nanti, rekrutmen pilot juga akan lebih intensif dan kompetitif untuk menghadapi tren kebutuhan masa depan.

"Maskapai penerbangan internasional pun memiliki aturan dan seleksi yang cukup ketat," kata Ir Karin Item MM, Chairperson PIP2I (Perkumpulan Institusi Pendidikan Penerbangan Indonesia) kepada wartawan, Kamis (16/9/2021) 

Selain itu mereka harus memiliki Air Transport Pilot License dengan minimum 1,500 jam terbang yang membutuhkan kualifikasi Bachelor.

Fakta inilah yang mendorong  USG Education (melalui program bisnis UIC College & UBS) bersama FlyBest Flight Academy memenuhi kebutuhan industri tersebut, dan melahirkan Pilot yang mempunyai kompetensi yang kuat dan mampung bersaing dan berkarir di industri penerbangan nasional dan internasional.

Baca juga: Belakangan, Kopilot Fajar Kerap Video Call Istri, Ingin Tengok Putranya yang Berusia 10 Bulan

"Kami bekali siswa bukan hanya dari sisi teknis penerbangan tetapi juga dari sisi manajemennya.

Sehingga lulusan dapat mengejar berbagai bermacam karir di industri penerbangan, baik sebagai pilot maupun pelaku ekosistem penerbangan lainnya,” kata Karin.

Capt Dharmadi S.Pd MM, Board of Advisors to General Chairman INACA (Indonesia National Air Carriers Association) mengatakan, dunia penerbangan tidak hanya terbatas dengan pesawat dan pilot saja.

Berita Rekomendasi

Namun, kata Dharmadi ada ribuan tenaga kerja yang bekerja di belakang layar untuk kelancaran ekosistem industri ini, seperti mengatur lalu lintas udara hingga memperioritaskan keselamatan.

Ada juga yang melakukan manajemen keuangan, manajemen ekspansi bisnis dan bidang lainnya yang membutuhkan pengetahuan dan tenaga – tenaga handal di bidangnya.

“Seorang pilot harus bisa menjadi pemimpin yang terampil, pengambil keputusan yang tepat dan mengelola sumber daya manusia dengan baik, dengan gelar sarjana dan wawasan manajerial tentang pengelolaan bandara dan industri penerbangan.

Pilot dapat mengembangkan karirnya menempati posisi-posisi di darat, terutama pada saat sudah mencapai usia tidak produktif terbang, para pilot dengan gelar Sarjana Tinggi dapat berkarya di manajemen penerbangan, sehingga jenjang karirnya lebih panjang,” kata CEO PT Aviasi Solusi Prima ini.

Mantan CEO Air Asia Indonesia menambahkan pilot dengan kapasitas S1 juga memberikan keuntungan bagi maskapai penerbangan dan pelaku industri karena lulusan tersebut memiliki tingkat kedewasaan yang lebih matang dan wawasan yang lebih luas.

"Hal ini berkaitan juga dengan keamanan dan psikologis dalam membawa pesawat yang menjadi satu konsiderasi utama,' katanya.

Dengan kemampuan kepemimpinan, pengambilan keputusan dan keterampilan manajemen dan bisnis, lulusan menjadi pelamar yang lebih kompetitif dan mempunyai tingkat profesionalitas yang tinggi sehingga akan jauh lebih siap menghadapi segala tantangan industri aviasi kedepan.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas