Ekonom INDEF Aviliani: Pandemi Munculkan 7 Tantangan dan Peluang Baru di Bidang Digital, Apa Saja?
Ada 7 tantangan yang muncul karena pandemi Covid-19. Peluang tersebut dapat dimanfaatkan para pelaku ekonomi dan pengambil kebijakan untuk berinovasi
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pandemi Covid-19 telah membawa dampak signifikan terhadap perekonomian Indonesia dan dunia.
Kendati demikian, sejumlah negara memutuskan tak lagi menunggu pandemi Covid-19 selesai untuk memperbaiki ekonomi yang porak-poranda.
Para pemangku kebijakan di berbagai negara lebih memilih untuk sesegera mungkin mengambil keputusan untuk memperbaiki ekonomi hidup berdampingan dengan Covid-19.
Ekonom senior INDEF, Aviliani di gelaran Lintasarta Cloudeka Conference: ICT & Business Outlook 2022 yang digelar Lintasarta Cloudeka baru-baru ini menyebutkan, ada 7 tantangan yang muncul karena pandemi Covid-19.
Dia menekankan, peluang-peluang tersebut dapat dimanfaatkan para pelaku ekonomi dan pengambil kebijakan untuk berinovasi demi memperbaiki ekonomi.
Ketujuh tantangan tersebut adalah, pertama; adanya tantangan ekonomi global yang semakin penuh ketidakpastian dengan fase krisis yang semakin pendek.
Baca juga: Menkeu Berharap APBN dan APBD Jadi Motor Penggerak Pemulihan Ekonomi
Namun, hal ini menimbulkan peluang bagi pelaku ekonomi untuk bisa bertahan dan berkembang bila selalu menjalankan strategi yang inovatif dan kreatif, karena tidak akan ada sesuatu yang stabil.
Baca juga: Presiden Jokowi Minta 30 Juta UMKM Masuk Sistem Digital pada 2023
Kedua, sejumlah sektor industri yang akan tumbuh dan mengarah pada digitalisasi.
Hal ini memunculkan peluang bagi beberapa sektor industri yang perlu menjaga keberlangsungan bisnis dengan meningkatkan pemanfaatan Information and Communication Technology (ICT).
Baca juga: BI Masih Optimistis Ekonomi Indonesia Tahun Ini Tumbuh 4 Persen
Jika tidak, sektor industri akan dilibas oleh perusahaan lain yang lebih inovatif.
Ketiga, pandemi Covid-19 memunculkan tantangan permintaan yang rendah dan membutuhkan waktu cukup lama untuk pulih. Hal ini memberi peluang potensi pasar yang masih besar.
Baca juga: Menko Airlangga: RI Alami Pertumbuhan Triwulan Tertinggi Sejak Krisis Sub-prime Mortgage
Maka itu, pelaku ekonomi harus memanfaatkan peluang pasar domestik, terutama bagi kelas menengah.
Tantangan keempat, pertumbuhan ekonomi dinilai masih akan rendah.
Namun, masih ada sektor-sektor yang mempunyai prospek cukup baik sehingga ini bisa menjadi sasaran perusahaan ICT, seperti sektor keuangan yang saat ini sedang berbenah diri untuk memperbesar produk digital, dan perusahaan lain yang berlomba-lomba memanfaatkan peran teknologi.