Spesifikasi Pesawat N219 Nurtanio Buatan Indonesia, Diklaim Andal untuk Muatan Kargo hingga SAR
Berikut adalah spesifikasi pesawat buatan Indonesia, N-219 Nurtanio yang direncanaka akan dikomersialkan tahun ini.
Penulis: Yohanes Liestyo Poerwoto
Editor: Wahyu Gilang Putranto
TRIBUNNEWS.COM - Indonesia secara resmi telah memiliki pesawat buatan lokalnya yang dinamai N219 Nurtanio.
Pada tahun 2020 lalu, pesawat ini telah melewati proses sertifikasi dari otoritas penerbangan.
Dikutip dari Kompas.com, pengujian sertifikat tersebut dilakukan oleh Otoritas Kelaikudaraan Sipil Direktorat Kelaikanudaraan dan Pengoperasian (DKPPU) dari Kementerian Perhubungan.
Hasil pengujian tersebut menyatakan pesawat N219 Nurtanio telah lulus dan dinyatakan memenuhi CASR Part 23 (Airworthiness Standars for Aeroplanes in the Normal, Utility, Acrobatic or Commuter Category).
Baca juga: BPPT Sebut Pesawat N219 Amphibi Cocok di Negara Kepulauan Seperti Indonesia
Baca juga: PT DI: Pesawat N219 Menjadi Kebanggaan Indonesia dan Merupakan Prestasi Pertama Kami
Pesawat N219 Nurtanio akan digunakan untuk kebutuhan sipil sehingga pengujian dengan sertifikasi merupakan hal yang paling penting.
Spesifikasi Pesawat N219 Nurtanio
Dikutip dari laman Dirgantara Indonesia, pesawat ini digunakan untuk menjangkau wilayah terpencil di Indonesia dan kebutuhan yang terkait dengan ekonomi.
Selain itu, kapasitasnya dapat ditumpangi hingga 19 penumpang termasuk pilot dan awak pesawat dengan berat maksimum bawaan adalah 2.313 kilogram.
Pesawat N219 Nurtanio juga memiliki konfigurasi yang digunakan untuk menjalankan misi-misi seperti transportasi pasukan, konfigurasi evakuasi medis, transportasi kargo, pengawasan, dan Search and Rescue (SAR).
Model amfibi juga disiapkan untuk jenis pesawat ini.
Mode tersebut dibuat karena Indonesia memiliki bentuk geografis yang memang hampir diselimuti oleh laut sehingga lebih memudahkan dalam penggunaan ketika akan menjangkau wilayah yang lebih banyak dikelilingi air.
Sistem navigasi yang berada di dalam pesawat juga memiliki teknologi avionik dan elektronik.
Sedangkan untuk lebih memudahkan pilot ketika menghadapi wilayah yang berkabut atau hujan lebat, pesawat Nurtanio juga dibekali dengan teknologi terrain alerting dan warning system sehingga pandangan pilot pada sistem kontrolnya terlihat tiga dimensi.
Adapun pesawat N219 Nurtanio memakai bahan dari produk lokal untuk menekan biaya produksi.
Lembaga Penerbangan dan Antariksa (Lapan) mengungkapkan 44 persen komponen yang digunakan berasal dari dalam negeri.
Lapan juga berharap adanya kenaikan dalam pemakaian komponen dalam negeri hingga 55-60 persen.
Berikut spesifikasi lengkap dari pesawat N219 Nurtanio dikutip dari laman Dirgantara Indonesia.
- Maximum Take Off Weight (MTOW): 7.030 kg
- Maximum Landing Weight: 6.940 kg
- Maximum Fuel Capacity: 1.600 kg
- Maximum Range with Maximum Fuel: 828 NM
- Maximum Payload: 2.313 kg
- Take off Distance: 435 meter
- Landing Distance: 509 meter
- Maximum Cruise Speed: 210 knots/388,9 kilometer per jam
- Economical Cruise Speed: 170 knots/314,8 kilometer per jam
- Stall Speed: 59 knots/109,3 kilometer per jam
- Range with 19 passenger: 480 NM
- Range at Maximum Fuel: 828 NM
- Operating Altitude: 10.000 kaki
- Ceiling Altitude: 24.000 kaki
(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)(Kompas.com/Luthfia Ayu Azanella)