Animal Welfare, Telur yang Diternakkan dengan Konsep Cage-Free Terbukti Anti Alergi
Faktor yang tak kalah penting dalam menentukan kualitas telur, sambung Roby, adalah pakan ternak
Penulis: Choirul Arifin
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan Tribunnews, Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Isu animal welfare saat ini semakin mengemuka seiring dengan kesadaran masyarakat pada upaya pemberian perlakukan yang 'manusiawi' kepada hewan, termasuk hewan yang dibudidayakan atau diternakkan.
Upaya ini yang sekarang dijalankan PT Inti Prima Satwa Sejahtera (IPSS), produsen telur cage-free.
Direktur Utama PT IPSS Roby Tjahya Dharma Gandawijaya menjelaskan, pihaknya berani mencantumkan label Animal Welfare pada kemasan produk telur yang dihasilkan dari peternakannya sebagai pesan penting bahwa telur Healthy Eggs berasal dari peternakan yang menerapkan standar tinggi kesejahteraan ayam petelur.
Peternakan yang dikelola IPSS, sambung Roby, mengedepankan hak-hak ayam dengan
menerapkan sistem produksi telur bebas sangkar (cage-free).
Baca juga: Jokowi Diminta Tangani Polemik TWK KPK, MAKI: Jangan Ayam Petelur Saja yang Dianggap Penting
Sistem ini memungkinkan ayam bergerak bebas sesuai nalurinya. Makan suka-suka, bersarang, bertengger, dan berinteraksi dengan yang lain. ”Ayam lebih nyaman dan terhindar stres yang pada gilirannya akan lebih produktif bertelur,” katanya.
Faktor yang tak kalah penting dalam menentukan kualitas telur, sambung Roby, adalah pakan ternak. Pakan terdiri dari jagung yang kadar airmya kurang dari 11 persen. Kemudian dicampur jinten.
Nutrisi ayam makin diperkaya dengan memberikan produk herbal dalam pakan sehingga tidak memerlukan obat-obatan kimia.
Resep pakan ini terbukti ampuh membuat ayam lebih sehat dan kualitas telur tetap terjaga dari residu kimiawi.
”Nyaris, kotorannya tidak tercium aroma tak sedap,” terang pemilik peternakan yang sanggup memproduksi dua ton telur cage-free per hari.
Di samping itu, upaya menjaga kualitas telur cage-free turut ditopang dari pengujian tes lab secara berkala di dua lembaga berbeda, yakni laboratorium BPMSH milik pemerintah dan Saraswati milik swasta.
Baca juga: Sembako Program BPNT Tak Layak Konsumsi di KBB, Daging Ayam Berbau Busuk dan Telur Berbelatung
”Sengaja dites di dua laboratorium agar hasilnya lebih objektif,” ucap Roby yang peternakannya sudah memiliki tiga merek dagang telur kemasan, yakni Healthy Eggs, Nature Eggs, dan Farmer Eggs.
Dari hasil pengujian terungkap telur cage-free produksi PT IPSS tidak menimbulkan reaksi alergi, bebas anti-biotik, Salmonella, dan e-Coli. Yang tak kalah penting, mengandung Omega 9 hingga 48 persen.
Keunggulan ini yang membuat bisnis Food and Beverage (F&B) dan jaringan hotel kepincut telur cage-free sebagai bahan baku makanan olahan. Misalnya saja jaringan hotel yang dikelola IBIS Group.
“Saya melihat proses pemberian makan ayam hingga ayamnya bertelur, prosesnya sangat luar biasa,” tukas Executive IBIS Hotel Bambang Nino Wismono.