Stabilkan Harga, Mendag Berencana Serap Telur dari Peternak untuk Bansos
Kementerian Perdagangan menyiapkan strategi untuk menstabilkan harga telur ayam dari para peternak yang mengalami penurunan.
Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Perdagangan menyiapkan strategi untuk menstabilkan harga telur ayam dari para peternak yang mengalami penurunan.
Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi mengatakan, pemerintah berencana untuk menyerap telur-telur peternak ke dalam bantuan sosial atau bansos yang diberikan pemerintah.
Baca juga: Bank Indonesia Memprediksi September Terjadi Deflasi, Komoditas Telur Ayam Jadi Penyumbang Utama
Selain membantu para peternak ayam petelur, kata Lutfi, strategi ini juga bisa menjaga gizi masyarakat di tengah pandemi Covid-19.
"Jadi ini salah satu terobosan-terobosan yang sedang dipikirkan oleh pemerintah. Supaya harga telur ini baik, dan juga meningkatkan gizi masyarakat. Ini yang sedang kami pikirkan, kami bantu semua sama-sama, supaya bisa jalan perekonomian," kata Lutfi dalam keterangannya, Sabtu (25/9/2021).
Baca juga: Jokowi Diminta Tangani Polemik TWK KPK, MAKI: Jangan Ayam Petelur Saja yang Dianggap Penting
Menurut Lutfi, anjloknya harga telur ayam di sejumlah daerah karena menurunnya daya beli masyarakat di tengah pandemi.
"Harga telur ini karena memang daya belinya turun. Maka harga telur secara nasional berada sekitar 10 persen sampai 20 persen dari harga standar Kementerian Perdagangan," ucapnya.
Diketahui, harga telur ayam anjlok di sejumlah daerah, di mana harganya terus menyentuh level terendah hingga di bawah Rp20 ribu per kilogram (kg) dari harga normal Rp20 ribu sampai Rp25.000.
Pada tingkat agen, harga telur menyentuh Rp17.500 per kg.