Penerapan SNI untuk Produk HPTL Sangat Diperlukan
Standardisasi ini akan menguntungkan konsumen karena konsumen jadi terlindungi dan merasa lebih aman.
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Willy Widianto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Penerapan produk standardisasi nasional atau SNI untuk produk yang dikategorikan sebagai hasil pengolahan tembakau lainnya (HPTL) sangat diperlukan.
Standardisasi ini akan menguntungkan konsumen karena konsumen jadi terlindungi dan merasa lebih aman.
Menurut Ketua Konsumen Vape Berorganisasi (KONVO), Hokkop Situngkir seringkali industri tak memikirkan keamanan konsumennya.
“Padahal, suatu produk yang dinyatakan sukses ketika produk tersebut benar-benar memikirkan konsumennya,” tutur Hokkop dalam pernyataannya yang diterima Tribun, Selasa(28/9).
Ada beberapa catatan yang diusulkan KONVO terkait standardisasi produk vape tersebut. Pertama, berhubungan dengan kemasan produk.
Baca juga: Kenaikan Cukai Rokok Dinilai Berpotensi Kurangi Tenaga Kerja di Industri Tembakau
Dengan adanya standardisasi ini diharapkan tidak ada lagi produk vape yang mudah bocor.
“Sering kita menemukan cairan vape itu bocor dan mengenai bibir si konsumen, tentu ini membuat tidak nyaman,” ujarnya.
Kedua, terkait baterai atau penyimpanan tenaga. Bila baterai vape tidak distandardisasi tentu konsumen tidak tahu apakah produk ini aman atau tidak.
“Di beberapa negara telah muncul kasus perangkat vape meledak, saat dilakukan pengisian daya maupun saat digunakan. Kasus meledaknya produk vape juga pernah terjadi pada 2016 di Jawa Barat,” tuturnya.
Ketiga, berhubungan dengan kandungan cairan vape. Selama ini konsumen menerima apa adanya kandungan cairan tersebut.
Menurut Hokkop, perlu adanya standardisasi yang menekankan pada kandungan alam cairan vape.
“Dengan demikian konsumen akan merasa terlindungi,” katanya.
Pertumbuhan industri vape di Indonesia berkembang pesat. Sebagai industri yang baru berkembang beberapa tahun terakhir, industri ini telah memberikan dampak positif bagi perekonomian Indonesia.