Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Legislator PKS Ingatkan Pemerintah Segera Evaluasi 46,8 Persen Anggaran PEN yang Belum Terserap

Tanggapi laporan pemerintah soal APBN, anggota Komisi XI DPR RI dari Fraksi PKS Anis Byarwati, nilai masih banyak sisa anggaran yang belum terserap. 

Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Theresia Felisiani
zoom-in Legislator PKS Ingatkan Pemerintah Segera Evaluasi 46,8 Persen Anggaran PEN yang Belum Terserap
Arief/Man (dpr.go.id)
Anggota Komisi XI DPR RI Anis Byarwati. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah mencatat sampai 17 September 2021, realisasi anggaran Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) mencapai Rp 395,92 triliun. 

Realisasi tersebut setara dengan 53,2 persen dari pagu Rp 744,77 triliun. 

Menurut Menteri Keuangan dalam konferensi pers APBN, Kamis (23/9/2021), terjadi progres signifikan pada klaster perlindungan sosial dan Kesehatan. 

Baca juga: MPR: Ekonomi Digital Harus Meneguhkan Demokrasi Ekonomi  

Menkeu mengungkap, realisasi anggaran di klaster kesehatan sudah mencapai 45,3 persen atau Rp 97,28 triliun dari pagu Rp 214,96 triliun, realisasi klaster perlindungan sosial mencapai Rp 112,87 triliun atau 60,5 persen dari pagu Rp 186,64 triliun, dukungan UMKM dan korporasi terealisasi Rp 68,35 triliun atau 42,1 persen dari pagu Rp 162,40 triliun, program prioritas mencapai Rp 59,51 triliun atau 50,5 persen dari pagu Rp 117,94 triliun, dan realisasi insentif usaha mencapai Rp 57,92 triliun atau 92,2 persen dari pagu Rp 62,83 triliun. 

Menanggapi laporan pemerintah ini, anggota Komisi XI DPR RI dari Fraksi PKS Anis Byarwati, menekankan bahwa laporan pemerintah menunjukkan masih banyak sisa anggaran yang belum terserap. 

“Artinya di 3,5 bulan terakhir tahun 2021, ada sisa anggaran sebesar Rp348,85 triliun atau setara 46,8 persen yang belum terserap,” ujar Anis dalam keterangan yang diterima, Rabu (29/9/2021).

Baca juga: PSI Tanya Keuntungan Ekonomi Formula E: Starling - Mie Ayam Gerobak Boleh Jualan Nggak?  

Anis yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua Badan Akuntabilitas Keuangan Negara (BAKN) DPR RI ini mengingatkan bahwa kondisi tersebut harus segera disikapi oleh pemerintah. 

Berita Rekomendasi

“Pemerintah harus segera membuat strategi dengan mencari akar masalah dan solusinya,” kata Anis. 

Ia pun mempertanyakan kegiatan belanja di kementerian/Lembaga yang seharusnya sudah dipersiapkan dengan matang dan serapannya terealisasi dengan baik.

“Serapan anggaran di kementerian/lembaga perlu dipertanyakan karena anggaran tersebut sudah dialokasikan dari APBN. Dan seharusnya perencanaan program PEN masing-masing klaster di kementerian/lembaga sudah siap dan matang,” ungkapnya. 

Sementara, faktanya serapan anggaran PEN di kementerian/Lembaga justru bisa dikatakan cenderung rendah.

Baca juga: PKS Minta Pemerintah Pikir Matang Wacana Pati TNI-Polri Ditugaskan Jadi Kepala Daerah

Ketua DPP PKS Bidang Ekonomi dan Keuangan ini juga menyarankan kepada pemerintah segera melakukan evaluasi

“Evaluasi harus segera dilakukan karena seharusnya kegiatan pengawasan berkala juga berjalan,” tutur Anis. 

Ia mengungkapkan, sebenarnya sejak bulan Juni sudah bisa terbaca bahwa serapan PEN masih cukup rendah dimana per 8 Juni serapannya baru sebesar 31,2 persen. 

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas