Respon Arahan Erick Thohir, Pupuk Kaltim Siap Dongkrak Pasar Nonsubsidi hingga ke Asia Pasifik
Dalam menjalankan instruksi Erick Thohir, PT Pupuk Kaltim telah didukung fasilitas produksi yang sangat efisien dan berkapasitas besar.
Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim) siap mengikuti Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir, terkait arahan untuk merambah pasar pupuk non-subsidi yang memiliki potensi besar.
Direktur Utama Pupuk Kaltim, Rahmad Pribadi mengatakan, dalam menjalankan instruksi tersebut perusahaan telah didukung fasilitas produksi yang sangat efisien dan berkapasitas besar.
“Kami siap mengikuti arahan dari pemerintah terkait fokus perusahaan untuk menggarap peluang di pasar non-subsidi,” ucap Rahmad, Jumat (1/10/2021).
“Di samping kewajiban untuk memenuhi pupuk subsidi, kita juga siap bersaing dan meningkatkan pangsa pasar pupuk non subsidi, bahkan kita juga menargetkan peningkatan pangsa pasar di Asia Pasifik,” sambungnya.
Baca juga: Menteri Bahlil Sebut Papua Jadi Lokasi Alternatif Pengembangan Pabrik Pupuk
Rahmad mengungkapkan, perkembangan dan kemajuan pertanian di Indonesia meningkat tajam, sehingga kebutuhan pupuk menjadi semakin tinggi.
“Produksi pupuk non subsidi Pupuk Kaltim, khususnya pupuk urea, menguasai market share yang sangat besar di Indonesia. Sementara pupuk NPK menjadi idola petani dalam meningkatkan produksi pangan dan hortikultura serta perkebunan,” kata Rahmad.
Hingga 21 September 2021, distribusi pupuk nonsubsidi dalam negeri Pupuk Kaltim telah menyalurkan 800.000 ton Urea atau 72 persen dari target 1,1 juta ton, dan 120.000 ton NPK atau 60 persen dari target 200.000 ton di tahun 2021.
Baca juga: Komitmen Pupuk Kaltim untuk Kembangkan Potensi Mangrove di Bontang
Sebagai informasi sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir memberikan arahan baru bagi PT Pupuk Kalimantan Timur untuk merambah pasar pupuk non-subsidi yang memiliki potensi tumbuh yang sangat besar.
“Kita melihat petanya, market pupuk nonsubsidi terus meningkat sebesar 53 persen. Dengan strategi transformasi BUMN, kita mendorong salah satu perusahaan pupuk, yakni Pupuk Kaltim,” pungkas Erick.