Semester I 2021, PGN Bukukan Laba Sebesar 196,5 Juta Dolar AS
Pendapatan perseroan mencapai 1.464,6 juta dolar AS dengan laba operasi sebesar 210,7 juta dolar AS.
Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) membukukan laba bersih pada semester I 2021 sebesar Rp 196,5 juta dolar AS, naik dibandingkan perolehan periode yang sama tahun sebelumnya Rp 6,7 juta dolar AS.
Pendapatan perseroan mencapai 1.464,6 juta dolar AS dengan laba operasi sebesar 210,7 juta dolar AS.
Direktur Utama PGN, M. Haryo Yunianto menyatakan, pencapaian laba tersebut didorong dari kinerja operasional yang mengalami tren positif.
"PGN berusaha mengoptimalkan setiap peluang, agar gas bumi dapat menjadi energi bagi pemulihan ekonomi Indonesia dengan semangat energizing you," ucap Haryo, Jumat (1/9/2021).
Baca juga: PGN Salurkan Gas Perdana ke FajarPaper Sebesar 6,14 BBTUD
Tercatat, volume niaga gas mengalami peningkatan menjadi 867 BBTUD dari target 850 BBTUD, di mana capaian sebelumnya sebesar 811 BBTUD (YoY).
Baca juga: Hingga Agustus 2021 Krakatau Steel Raup Raup Laba Bersih Rp 800 Miliar
Peningkatan tersebut dari volume sektor industri komersial dan sektor kelistrikan yang menjadi pelanggan utama. Untuk volume transmisi pada periode yang sama 2021 sebesar 1.232 MMSCFD.
Baca juga: Catatkan Double Digit, Laba Telkom Indonesia Rp 12,4 Triliun di Semester I-2021
PGN mencetak volume upstream sebesar 3,84 MMBOE, regasification sebesar 91 BBTUD, LPG processing sebesar 114 TPD, dan oil transport sebesar 9.321 BOEPD.
Selain itu, kata Haryo, PGN juga mencatat adanya penambahan jumlah pelanggan di berbagai sektor, pada semester I 2021 telah melayani lebih dari 500 ribu pelanggan dengan jaringan pipa gas bumi lebih dari 10.600 km dan market share sebesar 92 persen.
"Program gasifikasi untuk jargas, kilang, pembangkit listrik, industri tertentu, retail dan industri tertentu, sektor maritim dan darat, merupakan fokus perusahaan saat ini dan ke depan," tutur Haryo.