Melebihi Batas, Utang AS Tembus 28,42 Triliun USD, Menambah Ketidakpastian Pasar Keuangan
Analis pasar modal Hans Kwee mengatakan, per Agustus 2021, nilai utang Pemerintah Amerika Serikat (AS) sudah mencapai 28,42 triliun dolar AS.
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Analis pasar modal Hans Kwee mengatakan, per Agustus 2021, nilai utang Pemerintah Amerika Serikat (AS) sudah mencapai 28,42 triliun dolar AS.
Jumlah tersebut hampir sama dengan bulan sebelumnya, tetapi turun dari bulan Juni di level 28,52 triliun dolar AS dengan batas utang adalah 28,4 triliun dolar AS.
"Menurut US Debt Clock, posisi real time utang AS saat ini mencapai 28,78 triliun dolar AS atau Rp 40.129 triliun. Jika dibandingkan dengan produk domestik bruto (PDB), utang tersebut sebesar 125 persen dari PDB AS," ujar dia melalui risetnya, Senin (4/10/2021).
Karena itu, pelaku pasar dinilai khawatir kondisi pemerintah AS terancam mengalami government shutdown pemerintah federal dan gagal bayar utang.
Meski aebelumnya isu kenaikan plafon utang menjadi masalah di era Presiden AS ke-45 Donald Trump, di mana pemerintahan shutdown selama 35 hari pada periode Desember 2018 hingga Januari 2019.
Baca juga: Ingatkan Soal Utang, Wakil Ketua MPR: Belajar dari Kasus Amerika Serikat
Sementara itu, Hans menambahkan, pelaku pasar tidak percaya rating utang AS akan diturunkan atau kesepakatan plafon utang tidak akan tercapai, tetapi hal ini menambah ketidakpastian yang selalu menjadi masalah bagi pasar.
Baca juga: Menkeu Sri Mulyani Waspadai Risiko Gagal Bayar Utang AS, Bakal Pengaruhi Perekonomian Indonesia?
"Sementara Biden menandatangani undang-undang penghentian sementara agar pemerintah tetap berjalan hingga 3 Desember. Deadlock debt ceiling pemerintah Amerika Serikat telah mendorong lembaga pemeringkat Fitch untuk memperingatkan bahwa hal ini mendorong risiko perubahan peringkat kredit 'AAA' Amerika Serikat," pungkasnya.