Reseller dan Dropshipper Jadi Peluang Menarik di Tengah Lonjakan Minat Belanja
Menurut survei Katadata Insight Center (KIC), aktivitas belanja online anak muda selama pandemi naik sekitar 39,5 persen.
Penulis: Reynas Abdila
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Aktivitas belanja online terus meningkat meski pandemi telah usai kelak. Fenomena ini dimanfaatkan masyarakat untuk mendapatkan pemasukan tambahan dengan menjadi reseller maupun dropshipper.
Menurut survei Katadata Insight Center (KIC), aktivitas belanja online anak muda selama pandemi naik sekitar 39,5 persen.
Anak-anak muda yang tadinya jarang dan sangat jarang belanja online pun naik menjadi 39,2 persen dan 21,4 persen. Platform Indohp satu di antara yang menjembatani antara reseller dengan dropshipper.
"Untuk barang saat ini kita ada 23 ribu produk, di mana reseller maupun dropshipper bisa bebas ingin jual apapun kita tidak ada intervensi sama sekali," ujar Ahmad Syaifudin, Chief Marketing Officer Indohp, Rabu (6/10/21).
Menurutnya, para dropshipper juga tak perlu menunggu waktu lama untuk melakukan penarikan dana.
Pihaknya memiliki sistem penarikan dana yang bisa diambil saat itu juga, sehingga memungkinkan reseller untuk secepatnya balik modal.
Baca juga: Bantu UMKM Tumbuh, Lion Parcel Kenalkan Kiriman Paket Ongkir Murah
"Pandemi seperti ini kita dituntut untuk online. Kita mau mengajak, mentrasnformasikan UMKM ini ke digital. Memberikan daftar katalog produk ke kita, nanti kita yang post ke dropshipper dan reseller kita," jelas Ahmad.
Baca juga: Shipper Indonesia dan BPJPH Percepat Sertifikasi Halal untuk Pelaku UMKM Indonesia
Untuk diketahui, sistem kerja dropshipper tidak butuh modal sama sekali karena tak perlu stok barang.
Sementara keuntungan reseller karena menyetok barang, mereka bisa lebih maksimal dalam memasarkannya seperti menentukan harga jual, memberikan diskon, dan mendapat harga murah dari supplier.