Bank Rakyat Indonesia dan Tribun Network Kerja Sama Gelar Program ‘Ayo Bangun Desa Digital’
Program ini terdiri dari rangkaian aktivasi dan konten series dengan tema seputar pengembangan desa dan potensi lokal.
Editor: Content Writer
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ismoyo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, bersama Tribun Network menggelar program ‘Ayo Bangun Desa Digital’.
Program ini merupakan program campaign kolaborasi antara Tribun Network dan BRI serta bekerja sama dengan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT).
Campaign ini terdiri dari rangkaian aktivasi dan konten series dengan tema seputar pengembangan desa dan potensi lokal.
Melalui program aktivasi ini, diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat khususnya bagi anak muda dan milenials terhadap pentingnya dukungan potensi lokal daerahnya.
“Kami BRI mendukung dan sangat antusias dalam Program Campaign Ayo Bangun Desa Digital. Karena BRI juga melakukan inovasi-inovasi yang sesuai dengan Kemendes untuk mendigitalisasikan desa,” jelas Senior Vice President BRI, Lulu Devita Soeryokoesoemo di Kantor Tribun Network, Rabu (6/10/2021).
Sebagai informasi, berdasarkan data Kemendes PDT (2019-2020) saat ini terdapat 13.577 desa yang belum memiliki akses internet.
Dengan adanya kendala di era digital seperti sekarang, potensi 13 ribu lebih desa tersebut tidak mampu dimaksimalkan.
Padahal, desa merupakan salah satu kontributor penggerak ekonomi. Dan desa-desa di Indonesia memiliki potensi yang beragam, sehingga potensi lokal tersebut harusnya dapat bersaing di pasar global.
Lantas, dari adanya latar belakang ini, program Ayo Bangun Desa Digital diharapkan mampu mendorong anak muda atau milenials untuk memaksimalkan teknologi digital, yang kemudian dapat berkontribusi mengembangkan potensi desa tempat tinggalnya.
Penyelenggaraan program Ayo Bangun Desa Digital memiliki 3 tujuan utama.
Pertama, menyampaikan informasi kepada publik. Yaitu sebagai media komunikasi dan informasi bagi masyarakat, sekaligus memberikan manfaat praktis dan manfaat intelektual.
Kedua, membangun kesadaran kolektif. Agar meningkatkan kesadaran masyarakat luas, akan besarnya potensi desa yang bisa dikembangkan.
Dan tujuan yang ketiga adalah, melibatkan masyarakat untuk menjadi dampak. Maksudnya, kesadaran yang dibangun akan memberikan dampak nyata bagi lingkungan sekitar mereka.
Rencananya, terdapat 10 wilayah yang menjadi fokus dalam penyelenggaraan program ini, yaitu di Sumatera Selatan, Sumatera Utara, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Sulawesi Selatan, Sulawesi Utara, Kalimantan Timur, dan Kalimantan Selatan.
“Digitalisasi desa itu luar biasa pentingnya. Karena desa itu harus kita angkat melalui media-media digital agar seluruh negeri dan dunia mengetahui cantiknya desa-desa di Indonesia,” pungkas Lulu Devita.
Beberapa waktu yang lalu, Bank Rakyat Indonesia dan Kemendes PDTT juga telah menjajaki kerja sama yang lebih intens kepada Kementerian Desa PDTT dalam membangun Indonesia yang lebih maju terutama dalam bidang BUMDes (Badan Usaha Milik Desa).
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.