Harga Batubara Semakin Membara, Kebutuhan Untuk Listrik Dalam Negeri Harus Didahulukan
Melonjaknya harga batubara tersebut tidak lepas dari bencana yang melanda di negeri produsen utama batubara yaitu China.
Editor: Hendra Gunawan
Terlebih beberapa negara, seperti China sempat susah payah menyeimbangkan pasokan listrik dengan permintaan seiring pulihnya perekonomian pasca-pandemi Covid-19.
Kondisi ini pun dinilai bisa saja terjadi juga di Indonesia. Apalagi, saat ini pasokan batu bara untuk kebutuhan pembangkit dalam negeri dinilai terpangkas.
Baca juga: Pengusaha Minta Tak Ada Diskriminasi Penetapan Harga Patokan Penjualan Mineral Logam dan Batubara
Dengan kondisi tersebut, Tumiran mengingatkan agar para pengusaha batubara di Tanah Air tetap menaati aturan kebijakan harga domestic market obligation (DMO) kepada PT Perusahaan Listrik Negara (PLN).
"Pengusaha jangan hanya bicara untung, tetapi juga memastikan ketahanan pasokan batu bara Tanah Air. Harusnya ada pemahaman bersama untuk kepentingan dalam negeri," ungkap Tumiran dalam keterangan resmi yang diterima Kontan.co.id.
Dia melanjutkan, pelaku usaha sejatinya telah menerima keuntungan dari ekspor dengan meroketnya harga batubara. Untuk itu, idealnya ketahanan pasokan batubara jangan sampai terganggu.
Sebab jika krisis batubara terjadi di PLN, maka akan berimbas pada pasokan listrik nasional. Dampaknya pun akan meluas.
Tidak hanya ke PLN, tapi juga dirasakan ke para pelaku bisnis, industri hingga ke masyarakat. Defisit batubara di PLTU bakal mengganggu perekonomian nasional.
Dia menjelaskan, disparitas harga batu bara tidak selalu menguntungkan PLN, tapi juga pengusaha. Menurut Tumiran, saat harga batu bara di bawah 70 dolar AS per ton, BUMN tersebut tetap membelinya sesuai kebijakan DMO.
"Pas lagi untung bisa jual, bersyukur lah mereka. Tapi jangan lupa untuk tetap memasok ke dalam negeri," jelas Tumiran.
Tumiran menambahkan, penetapan harga khusus batubara untuk kebutuhan pembangkit listrik di dalam negeri, menjadi bukti bahwa pemerintah mementingkan keterjangkauan harga energi di Tanah Air. Dengan harga listrik yang terjangkau, geliat ekonomi akan lebih terakselerasi.
"Batubara kan konsepnya jadi tulang punggung bantu harga kelistrikan kita," kata Tumiran.
Sekedar informasi, tahun ini pemerintah menargetkan raihan DMO sebesar 137,5 juta ton. Sementara itu, berdasarkan data Minerba One Data Indonesia (MODI) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), realisasi penjualan batu bara untuk kepentingan dalam negeri tercatat mencapai 63,47 juta ton sampai dengan Juni 2021.
Tumiran pun memprediksi meningkatnya harga batubara dunia diperkirakan tidak berlangsung lama.
Kata PLN