Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Kepala Daerah Indonesia Timur Curhat ke Dubes Tantowi Soal Potensi Ekspor

Sejumlah kepala daerah di kawasan Indonesia timur curhat ke Duta Besar RI untuk Selandia Baru Tantowi Yahya.

Penulis: Reynas Abdila
Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Kepala Daerah Indonesia Timur Curhat ke Dubes Tantowi Soal Potensi Ekspor
Screenshot
Gubernur Maluku Murad Ismail. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA  - Sejumlah kepala daerah di kawasan Indonesia timur curhat ke Duta Besar RI untuk Selandia Baru Tantowi Yahya.

Gubernur Maluku Murad Ismail mengatakan kepada Dubes Tantowi terkait potensi ekspor yang perlu digarap.

"Kami habis ini konsultasi dengan Pak Tantowi Yahya. Apa kira-kira yang bisa kita bawa dari Maluku ke Selandia Baru," ucap Murad dalam webinar bertajuk Indonesia Timur sukseskan Pacific Exposition 2021, Senin (11/10/2021).

Baca juga: Pemerintah Genjot Ekspor Produk Kawasan Timur Indonesia melalui Pacific Exposition

Murad menyebut hal ini bertujuan menentukan target nilai dari komoditas unggulan.

"Dari situ kita bisa menentukan berapa (transaksinya), red," imbuhnya.

Sementara Wakil Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Josef Nae Soi meminta Dubes Tantowi mengoptimalkan hasil perikanan tangkap dari wilayahnya.

Berita Rekomendasi

"Kami harap sekali bukan hanya dari Maluku tapi perikanan NTT bisa diterima di New Zealand pak," tutur Josef.

Baca juga: Genjot Pasar Luar Negeri, 6 Ton Salak Pondoh Yogyakarta Tembus Ekspor ke Kamboja

Menanggapi hal itu, Dubes Tantowi mengapresiasi keseriusan dari kepala daerah di forum Pacific Exposition 2021.

Dirinya bisa merasakan antusiasme provinsi-provinsi di kawasan Indonesia timur untuk menguasai pasar pasifik.

Baca juga: Kinerja Ekspor Indonesia Terdongkrak oleh Kenaikan Harga Komoditas dan Pulihnya Ekonomi Negara Mitra

"Pasifik adalah gugusan pulau-pulau kecil. Paling besar Selandia Baru. Tetapi terjadi keanehan cari ikan segar susah di sini," ucap Tantowi.

Menurut dia, hasil tangkapan nelayan Selandia Baru atau Australia kebanyakan dikirim ke China sehingga kebutuhan di domestik tidak terpenuhi.

"Di sini terjadi kekurangan pasokan seafood. Di sini saya lihat ada opportunity besar memenuhi pasar tersebut," tutur Tantowi.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas