Faisal Basri Ingatkan Jokowi: Negara Bisa Bangkrut Jika Tak Lakukan Upaya Luar Biasa
Awalnya, Faisal menyebut kebangkrutan Indonesia bermula dari sejumlah proyek dari dana APBN dengan nilai besar, tetapi nilai imbal hasil yang kecil
Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ekonom senior Faisal Basri menilai Indonesia dapat mengalami kebangkrutan jika Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak melakukan upaya yang luar biasa.
Awalnya, Faisal menyebut kebangkrutan Indonesia bermula dari sejumlah proyek dari dana APBN dengan nilai besar, tetapi memiliki nilai imbal hasil yang kecil.
"Kebangkrutannya mulai dari sini (investasi besar hasilnya kecil). Jadi negara itu mengeluarkan sesuatu untuk belanja modalnya 50 persen lebih banyak, untuk menghasilkan hal yang sama dibandingkan pemerintahan sebelumnya. Borosnya luar biasa ini," ujar Faisal secara virtual, Rabu (13/10/2021).
Faisal mencontohkan, pengelolaan eksplorasi gas Blok Masela di Maluku Selatan, berdasarkan kajian ilmial seharusnya dilakukan offshore, tetapi Presiden Jokowi memutuskan onshore.
"Ini menyebabkan kerugian negara begitu besar dan akhirnya negara tidak sanggup. Lalu kalau tidak salah, Waskita jual jalan tol Rp 2 triliun padahal investasinya Rp 11 triliun. Ini lama-lama bisa bangkrut," papar Faisal.
Kesalahan investasi pada proyek yang hanya menghamburkan uang negara, tanpa imbal hasil seimbang, dinilai Faisal kebangkrutan negara dapat lebih cepat sebelum 2024.
Baca juga: Faisal Basri: Investasi Kereta Cepat Jakarta-Bandung, Sampai Kiamat Tidak Balik Modal
"Kebangkrutan itu tidak terlalu lama, sebelum 2024. Republik ini sudah bangkrut, pemerintah ini sudah bangkrut. Kecuali kalau kita melakukan upaya-upaya luar biasa," tuturnya.
Selain itu, Faisal juga mengkritik proyek Bandara Kertajati, kereta cepat Jakarta - Bandung yang gunakan APBN, kemudian Pelabuhan Kuala Tanjung dibangun dekat Belawan, dan LRT di Palembang.
"Dibangun proyek yang tidak karu-karuan ini," ucap Faisal.
Proyek KCJB Dinilai Hanya Buang Anggaran
Ekonom senior Faisal Basri menilai sejumlah proyek infrastruktur yang digarap pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) hanya membuang anggaran negara.
"Dibangun proyek yang tidak karu-karuan. Kereta cepat Jakarta - Bandung yang tadinya business to business, sebentar lagi mau disuntik pakai APBN," kata Faisal secara virtual, Rabu (13/10/2021).
Menurut Faisal, sejak awal proyek kereta cepat sudah ditolak saat rapat koordinasi pada tingkat pemerintah, berdasarkan kajian konsultan independen yakni Boston Consulting Group.