Imbas Pandemi, Banyak Masyarakat Indonesia Ingin Membangun Bisnis Sendiri
Tunaiku sebagai produk KTA online Amar Bank menerapkan teknologi big data yang canggih
Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Berdasarkan Indonesian Growth Mindset Study (Studi Pola Pikir yang Berkembang pada Masyarakat Indonesia) yang dilakukan oleh YouGov, tiga tujuan keuangan teratas yang dimiliki orang Indonesia adalah menjalankan bisnis yang berkelanjutan (59 persen), memiliki dana yang cukup untuk hidup nyaman setelah pensiun (46 persen), dan dapat memenuhi kebutuhan harian (45 persen).
Hal ini menunjukkan bahwa meskipun pandemi tengah berlangsung disertai dampak sosial-ekonominya, banyak masyarakat Indonesia yang bercita-cita memiliki usaha sendiri yang berkelanjutan dan hidup nyaman dengan kemampuan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Baca juga: Media Jepang Ungkap Perubahan Kebijakan Indonesia Soal Pendanaan Kereta Cepat Jakarta-Bandung
Survei juga menemukan bahwa setengah (50 persen) responden menyatakan tingkat kepercayaan diri yang tinggi bahwa mereka mampu mencapai tujuan keuangan mereka.
Mereka yang mengaku sangat percaya diri condong ke pria berusia 18-34 tahun. Persentasenya bahkan lebih tinggi bagi mereka yang sudah memulai bisnisnya sendiri, dengan 62 persen menunjukkan kepercayaan diri yang kuat.
Namun, mengejar tujuan keuangan ternyata tidak mudah bagi sebagian besar responden karena mereka mengalami berbagai tantangan keuangan.
Baca juga: Akhirnya Bisa Bernapas Lega, DPR AS Naikkan Plafon Utang 28,9 Triliun Dolar AS Untuk Cegah Default
"Hampir setengah dari mereka (41 persen) berpendapat bahwa mereka berasal dari keluarga kelas menengah dan perlu bekerja lebih keras untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Meskipun mereka bercita-cita untuk membuka usaha, mereka juga merasa kekurangan modal untuk memulai (41 persen)," kata EVP Retail Banking Amar Bank, Abraham Lumban Batu dalam keterangannya, Kamis (14/10/2021).
Dikatakannya, stagnasi pendapatan dan pengeluaran yang terus meningkat juga merupakan salah satu tantangan keuangan terbesar bagi sebagian besar responden (40 persen).
Pengeluaran tak terduga, seperti untuk kesehatan dan pendidikan juga menambah tantangan yang dihadapi responden (32 persen), dan terakhir, menjadi sumber nafkah keluarga (21 persen) dan pengeluaran untuk kebutuhan sehari-hari (21 persen) menyulitkan responden untuk mewujudkan tujuan keuangan mereka.
"Studi ini menyimpulkan bahwa pandemi tidak menghentikan orang dari keinginan untuk memiliki bisnis yang berkelanjutan. Namun, mereka membutuhkan dukungan untuk mengatasi tantangan keuangan mereka untuk dapat memulai bisnis," katanya.
Untuk itu, Tunaiku menawarkan solusi untuk membantu masyarakat Indonesia dengan platform pinjaman digital yang cepat, mudah dan aman, memungkinkan mereka untuk mengambil pinjaman produktif, seperti modal usaha, untuk membantu mencapai tujuan keuangan mereka.
Tunaiku juga meluncurkan kampanye #SemuaBisaLebih untuk mendorong masyarakat agar mereka dapat berbuat lebih banyak dalam kehidupan mereka untuk mencapai tujuan keuangan mereka. Kampanye ini juga memberikan literasi keuangan tentang pengelolaan keuangan pribadi dan bisnis, yang memiliki peran sangat penting bagi pemberdayaan individu dan pengusaha.
Baca juga: PGN Optimalkan Moda Transportasi Gas Bumi untuk Pemerataan
EVP Retail Banking Amar Bank, Abraham Lumban Batu mengatakan, banyaknya orang yang kehilangan pekerjaan atau mata pencaharian akibat pandemi Covid-19 dan banyak masyarakat Indonesia yang beralih untuk membangun bisnis sendiri.
Namun, dalam menciptakan bisnis yang berkelanjutan, pemilik usaha juga harus memperhatikan arus kas dan arus modal. Salah satu tantangan terbesar adalah mencari dukungan modal kerja untuk memulai bisnis mereka atau untuk mengelola arus kas operasional.
"Kami menawarkan pinjaman tanpa agunan yang mudah dan terpercaya untuk membantu masyarakat memulai bisnis berkelanjutan, dan meningkatkan pendapatan," kata Abraham.
Tunaiku sebagai produk KTA online Amar Bank menerapkan teknologi big data yang canggih sehingga membuat pengajuan pinjaman tanpa agunan menjadi lebih cepat, lebih mudah, dan lebih aman.
Tunaiku telah menyalurkan pinjaman dengan total lebih dari Rp 5,8 triliun dan mendistribusikan ke lebih dari 115.000 bisnis mikro (UMKM), yang mendorong porsi kredit UMKM Amar Bank di angka 47 persen dari total portofolio kredit bank. Jumlah ini lebih tinggi dari persyaratan OJK di angka minimum 20 persen.