Terbitkan Peta Provokatif, Israel Klaim Palestina, Yordania, Suriah, dan Lebanon adalah Tanah Zionis
Peta yang diterbitkan Israel, mengklaim wilayah Palestina, Yordania, Suriah, dan Lebanon sebagai bagian dari apa yang disebut "Israel Raya."
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Wahyu Gilang Putranto
TRIBUNNEWS.COM - Pada Selasa (7/1/2025), Palestina dan Yordania mengeluarkan kecaman keras terhadap peta kontroversial yang diterbitkan oleh Israel.
Peta tersebut mengklaim wilayah Palestina, Yordania, Suriah, dan Lebanon sebagai bagian dari apa yang disebut "Israel Raya."
Peta yang diterbitkan melalui akun media sosial resmi Israel ini langsung menuai kecaman internasional.
Insiden ini meningkatkan ketegangan di kawasan Timur Tengah.
Reaksi Otoritas Palestina
Juru bicara Otoritas Palestina, Nabil Abu Rudeineh, menilai peta tersebut sebagai "pelanggaran terang-terangan terhadap semua resolusi dan hukum internasional."
Menurutnya, tindakan provokatif ini semakin memperburuk situasi yang telah diperburuk oleh kebijakan pendudukan Israel dan serangan oleh pemukim ilegal.
Selain itu, penyerbuan tanpa henti terhadap kompleks Masjid Al-Aqsa turut memperburuk kondisi tersebut.
Ia menegaskan bahwa situasi ini membutuhkan "sikap internasional yang mendesak" agar menghentikan penderitaan rakyat Palestina akibat perang dan kehancuran.
Abu Rudeineh juga mendesak pemerintahan AS yang baru untuk menghentikan kebijakan Israel yang justru merusak perdamaian dan stabilitas di kawasan tersebut.
Baca juga: Hamas Kecam Peta Israel yang Klaim Wilayah Palestina, Yordania, Lebanon, Suriah
Reaksi Yordania
Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Yordania ikut mengkritik keras penerbitan peta tersebut.
Yordania menyebutnya sebagai "provokatif dan tidak berdasar."
Mereka menegaskan bahwa peta ini "secara keliru mengklaim hak teritorial historis bagi Israel."
Pemerintah Yordania juga menyoroti bahwa penerbitan peta ini bertepatan dengan "pernyataan rasis" dari Menteri Keuangan Israel, Bezalel Smotrich.
Smotrich mendukung aneksasi Tepi Barat yang diduduki dan pembangunan permukiman ilegal di Gaza.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.