Program Makmur Pupuk Kaltim Diklaim Dorong Produktivitas Pertanian Hingga 145 Persen
Pupuk Kaltim berkomitmen untuk terus mengembangkan Program Makmur, dalam meningkatkan pemberdayaan petani
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim) berkomitmen untuk terus mengembangkan Program Makmur, dalam meningkatkan pemberdayaan petani dan produktivitas pertanian di Indonesia.
Hal ini sekaligus sebagai langkah Pupuk Kaltim dalam mendukung program ketahanan pangan nasional, melalui peningkatan produktivitas pertanian dan perluasan area tanaman pangan yang dibarengi dengan kesejahteraan petani.
Baca juga: Ini Negara-negara Dengan Harga BBM Termahal Sedunia
Direktur Utama PKT Rahmad Pribadi, mengungkapkan Program Makmur yang dilaksanakan PKT bersama Pupuk Indonesia, telah menunjukkan hasil signifikan di berbagai komoditas, utamanya padi dan jagung dengan produktivitas mencapai 140%-145% di wilayah tanggung jawab PKT.
Program Makmur terlaksana di sejumlah wilayah tanggungjawab distribusi PKT, seperti Jawa Timur, Kalimantan dan Sulawesi. Program ini juga merupakan upaya PKT dalam meningkatkan penggunaan pupuk nonsubsidi dalam negeri, dengan menciptakan ekosistem untuk mendorong produktivitas dan kesejahteraan petani Indonesia.
Salah satu keberhasilan program Makmur PKT terlihat dari peningkatan produktivitas padi di Banyuwangi, Jawa Timur pada September 2021, yang mencapai 9 ton per hektare dari sebelumnya 5 ton per hektar. Pendapatan petani padi pun meningkat sekitar Rp 24 juta per hektare, dari sebelumnya maksimal Rp 10 juta per hektare.
Baca juga: Ibas: Kelangkaan Pupuk Petani Jadi Persoalan Klasik dari Tahun ke Tahun
Berdasarkan capaian Kuartal III tahun 2021, luas tanam PKT untuk program Makmur mencapai 13.796 hektare atau 115% dari target 12.000 hektare. Jumlah tersebut terbagi pada komoditas padi seluas 2.452 hektare, jagung 3.085 hektare, kelapa sawit 6.220 hektare dan komoditas lainnya seperti cabe, bawang merah, bawang putih, kakao dan tebu seluas 2.039 hektare.
“Sementara untuk akuisisi petani, program Makmur telah menggandeng 6.557 petani dari target 9.000 orang atau sekitar 72,8% dari target,” kata Rahmad.
Sedangkan dari sisi produktivitas rata-rata petani padi pun naik 145% dengan keuntungan 147%, serta produktivitas jagung mencapai 140% dengan keuntungan 157%. “Bahkan dalam waktu dekat, kami juga akan melakukan panen raya sejumlah komoditas pertanian bersama petani milenial yang juga dibina Pupuk Kaltim pada program Makmur,” tambah Rahmad.
Baca juga: Pupuk Kaltim Kembangkan Potensi Budidaya Lalat Hitam
Merujuk tema besar "Our Action Our Future-Better Production, Better Nutrition, a Better Environment and a Better Life” pada peringatan Hari Pangan Sedunia 2021, Program Makmur menjadi salah satu langkah Pupuk Kaltim untuk mengajak masyarakat menjadi pahlawan pangan dan berkontribusi pada transformasi sistem pertanian pangan yang lebih baik, melalui peningkatan produktivitas pertanian dalam mewujudkan kemandirian pangan Nasional.
Program Makmur sebagai solusi peningkatan kapasitas pertanian, didasari pada tiga keterbatasan petani seperti akses pasar, finansial dan teknologi. Program ini direalisasikan melalui pendampingan intensif dan berkelanjutan, melibatkan rantai pasok yang didukung teknologi berbasis pada triple bottomline 3P (people, planet dan profit).
Petani tak hanya difasilitasi permodalan untuk mendapatkan bibit, pupuk dan pestisida saja, tapi juga asuransi sebagai antisipasi kerugian saat gagal panen. “Begitu juga penjualan hasil produksi, difasilitasi kepada offtaker dengan harga yang kompetitif,” lanjut Rahmad Pribadi.
Rahmad Pribadi optimis sektor pertanian nasional akan terus meningkat, mengingat produktivitas pangan yang didukung kualitas pupuk hingga akses pasar bagi para petani menjadi lebih terjaga dengan program Makmur. “Pupuk Kaltim akan terus mengembangkan program Makmur ke depannya, dengan target luasan tanam yang jauh lebih besar untuk berbagai komoditas unggulan di Indonesia,” pungkas Rahmad.
artikel ini sudah tayang di KONTAN dengan judul: Program Makmur Pupuk Kaltim dorong produktivitas pertanian hingga 145%