Kenaikan Tarif Cukai Rokok Dinilai Tidak Sejahterakan Petani dan Buruh
Pemerintah berencana kembali menaikkan tarif cukai rokok di tahun 2022 untuk mengendalikan konsumsi rokok
Penulis: Reynas Abdila
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah berencana kembali menaikkan tarif cukai rokok di tahun 2022.
Langkah ini guna mengendalikan konsumsi rokok termasuk menurunkan angka prevalensi perokok.
Ketua Sema UIN Jakarta Muhamad Sahrul mengatakan, kebijakan tarif cukai rokok selama ini tidak berorientasi kepada kesejahterakan petani dan buruh.
Baca juga: CISDI: Kenaikan Cukai Rokok Berdampak Positif untuk Perekonomian
Sementara sangat banyak orang bergantung pada sektor Industri Hasil Tembakau (IHT).
“Setiap kebijakan haruslah berlandaskan kepada kesejahteraan rakyat sesuai dengan mandat dari UUD 1945. Sektor pertembakauan merupakan sektor padat karya, banyak orang mendapat kesejahteraan dari sini," katanya dalam keterangan tertulisnya, Senin (25/10/2021).
"Kenaikan cukai yang tinggi setiap tahunnya, justru menurunkan kesejahteraan yang sudah ada,” tambahnya.
Dalam hasil kajian Sema UIN Jakarta disebutkan kondisi daya beli masyarakat sedang menurun akibat pandemi Covid-19.
Adanya kenaikan tarif cukai rokok menyebabkan harga produk hasil tembakau tidak lagi terjangkau bagi masyarakat.
Baca juga: Para Penghisap Rokok Ilegal Tanpa Pita Cukai Bikin Negara Merugi Rp 53 Triliun
Inilah yang membuat produksi turun, serapan bahan baku juga turun. Kesejahteraan petani, buruh dan konsumen menjadi terganggu.
Sedangkan Ekonom pertanian dari IPB, Prima Gandhi mengungkapkan, belum ada peran pemerintah sebagai fasilitator antara petani dan pabrik.
Baca juga: Cukai Rokok Bakal Naik Lebih Tinggi Tahun Depan
Petani dibiarkan saja mandiri, padahal komoditas tembakau dan cengkeh yang dihasilkan petani memberikan sumbangsih bagi perekonomian negara.
"Kita melihat sektor ini berperan sangat penting dalam menyumbang kas negara di saat sektor-sektor lain ambruk karena kondisi pandemi. Jadi untuk kebijakan cukai harus kasih win-win solution juga untuk industri hasil tembakau, karena ini merupakan sektor strategis,” tegasnya.