Presidensi G20, Indonesia Tekankan Keadilan Ekonomi Dunia
Pemerintah Indonesia akan memperjuangkan keadilan ekonomi dunia selama dipercaya memegang Presidensi G20 di 2022 mendatang.
Penulis: Chaerul Umam
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah Indonesia akan memperjuangkan keadilan ekonomi dunia selama dipercaya memegang Presidensi G20 di 2022 mendatang.
Hal itu disampaikan Menko Perekonomian Airlangga Hartarto dalam Executive "Education Program for Young Political Leaders 4" bertajuk "Signifikansi Indonesia dalam Presidensi G20 di tahun 2022", Senin (25/10/2021).
"Indonesia juga memastikan bahwa perekonomian dunia tetap terbuka, adil, saling menguntungkan serta menjamin tidak ada satupun yang tertinggal khususnya kelompok rentan atau kelomok miskin," kata Airlangga.
Untuk mewujudkan hal itu, Airlangga mengatakan Indonesia bakal menaruh perhatian besar kepada negara-negara berkembang dan kelompok rentan.
Baca juga: Jokowi Siap Hadiri KTT G20 dan KTT COP26
Hal itu sesuai dengan prinsip hubungan politik luar negeri Indonesia, yakni menjembatani seluruh kepentingan negara dunia di berbagai forum internasional.
Baca juga: G20 Didesak Tingkatkan Donasi Vaksin Covid-19 ke Negara Selatan Global
"Indonesia juga memberikan perhatian besar kepada negara berkembang di Asia, Afrika, dan Amerika Latin termasuk negara-negara kepualuan kecil di Pasifik dan Karibia."
"Kita juga merangkul keterlibatan berbagai kalangan perempuan, pemuda akademisi, dunia usaha, dan parlemen," ujar Ketua Dewan Pembina Golkar Institute itu.
Lebih lanjut, Airlangga mengatakan Indonesia memiliki beberapa prioritas, antara lain peningkatan produktivitas, membangun ekonomi dunia yang tangguh dan stabil, mendorong pertumbuhan yang inklusif dan berkelanjutan, menciptakan lingkungan yang kondusif bagi kemitraan antar pemangku kepentingan serta memperkuat kepemimpinan kolektif global.
"Indonesia juga akan menyuarakan penguatan sistem multilateralism dan kemitraan global yang efektif, Indonesia juga akan membawa G20 sebagai wadah untuk membahas pemulihan krisis global yang inklusif dan berkelanjutan," pungkasnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.