Pebisnis Perlu Percepat Penerapan Supply Chain Digital
Pandemi memaksa semua orang menjalankan banyak aktivitas di rumah, termasuk belanja via online.
Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pandemi Covid-19 memberikan efek besar dalam berbagai industri. Sebagai contoh, sebagian besar pelaku usaha di industri logistik merasakan masalah, seperti pengiriman barang menjadi telat serta biaya operasional membengkak.
Pandemi juga memaksa semua orang menjalankan banyak aktivitas di rumah, termasuk belanja via online. Berbagai perubahan itu mendorong pelaku usaha mengubah proses bisnis konvensional ke digital.
"Selama ini, digitalisasi masih berjalan lambat namun pandemi Covid-19, hal ini menjadi titik percepatan untuk menerapkannya dalam proses bisnis," kata Yongky Susilo, mantan Direktur Eksekutif Nielsen di webinar berseri yang diadakan Paper.id, 7-28 Oktober 2021.
Event ini diadakan bekerjasama dengan beberapa institusi ternama seperti GAPMMI, ISCEA, Crowe Indonesia, Bincang Supply Chain, dan Politeknik Praktisi, event ini ditujukan untuk pebisnis dan kaum profesional yang berkecimpung di dunia supply chain.
Baca juga: Program Desa Digital, Lintasarta Bangun Jaringan Internet di 15 Kabupaten Jawa Barat
Yongky berpendapat, krisis yang terjadi sekarang berbeda dengan krisis sebelumnya karena saat ini banyak orang hanya dapat beraktivitas di dalam rumah.
Ini merubah pola pikir dan gaya hidup yang sekaligus mendorong para pebisnis untuk mengotomasi bisnis mereka agar bergerak lebih cepat dalam menerapkan digitalisasi sebagai investasi masa depan.
Baca juga: Juni Deflasi, Kemendag Sebut Imbas Supply dan Demand Tak Seimbang
"Tetapi tentunya perlu didukung dengan berbagai faktor, seperti infrastruktur, kebijakan, dan skill individu," katanya.
Menurut Marko Suswanto, baik individu maupun perkembangan teknologi harus berjalan berdampingan.
Kenyataannya, perkembangan teknologi yang sekarang bertumbuh sangat kencang dan tidak diiringi dengan peningkatan kemampuan individu dalam mengoperasikannya.
Baca juga: Pandemi Covid-19, Industri Supply Chain Didorong Jalankan Digitalisasi di Proses Bisnisnya
Marko Suswanto, Lead Partner Technology Services Crowe Indonesia mengatakan, dengan adanya teknologi yang berkembang kencang dan skill individu yang mumpuni menciptakan sebuah consumer journey yang nyaman dan transparan.
"Yang harus diperhatikan adalah keberhasilan penerapan digitalisasi tidak hanya diukur hanya dari pergantian kebiasaan dari penggunaan kertas ke digital," kata Marko.
Asryan Aghati, Digital Native Reps Google Cloud mengatakan, saat ini pebisnis juga perlu menerapkan otomasi untuk mengubah proses operasional bisnis mereka menjadi lebih efisien dan efektif.
"Tentunya, momen ini perlu dimanfaatkan oleh para pebisnis guna melakukan digitalisasi sebagai bentuk investasi di masa yang akan datang.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.