Sektor UMKM Teruji Tahan Krisis Pandemi Covid-19
Teten Masduki mengatakan sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) teruji dapat melewati masa krisis pandemi Covid-19.
Penulis: Reynas Abdila
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengatakan sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) teruji dapat melewati masa krisis pandemi Covid-19.
Setelah hampir dua tahun pandemi, UMKM menunjukkan ketahanannya.
Menurut survei 45,3 persen tetap beroperasi secara penuh dan 30,9 persen beroperasi setengah.
“Sebanyak 26,1 persen UMKM merasakan pemasaran online dapat membantu keberlangsungan usaha,” tutur Teten dalam webinar bertajuk UMKM Sebagai Motor Penggerak Perekonomian di Jakarta, Rabu (27/10/2021).
Baca juga: Go Collaborative, Pertamina - IWAPI Dorong UMKM Wanita Indonesia Go Global
Teten menyebut UMKM kekinian menggunakan platform dalam jaringan (daring) atau online itu untuk memasarkan produk.
Pihaknya meyakini ekosistem digital mendorong percepatan pemulihan ekonomi UMKM dan nasional.
“Pemerintah, BUMN, dan usaha skala besar perlu bersinergi dalam membentuk ekosistem UMKM," tuturnya.
Baca juga: Pertamina Raih Rekor MURI Pemberdayaan UMKM Wanita Terbanyak Melalui Toko Digital
Dalam meningkatkan kapasitas usaha UMKM, maka pemerintah melaksanakan program inkubasi bisnis yang berupa pelatihan, pendampingan dan bermitra dengan perguruan tinggi, startup, aggregator, dan organisasi inkubator bisnis lainnya.
Pengembangan program pendampingan ini bekerjasama dengan inkubator bisnis perguruan tinggi dan swasta.
Perluasan akses pembiayaan juga dipacu, misalnya meningkatkan porsi kredit usaha rakyat (KUR) perbankan.
Kemudian, UMKM dipermudah akses pembiayaan atau modal produktif melalui perusahaan peer to peer lending, angel investor, crowdfunding, dan lainnya.
“Akses pembiayaan diperluas, porsi kredit perbankan kepada UMKM ditingkatkan 30 persen di 2024 dari 20 persen. Saya mengajak semua pihak berkolaborasi guna melahirkan wirausaha dan UMKM yang unggul dan inovatif dan berdaya saing tinggi ke depannya,” ucap Teten.
Kini, jumlah usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) yang terhubung ke ekosistem digital mencapai 15,9 juta unit, dibandingkan dengan 8 juta unit sebelum Maret 2020.
Kemenkop UKM menargetkan 30 juta UMKM dapat terhubung ke dalam platform digital di 2024.
Dengan terhubung ke ekosistem digital, akan menjadi salah satu peluang bagi UMKM untuk tumbuh ekspansif.