Dorong Praktik Sawit Berkelanjutan, TSE Group Tata Ulang Strategi Kebijakan NDPE
TSE beserta para mitranya akan melakukan pemantauan di semua level implementasi kebijakan NDPE dengan melibatkan para ahli dari kalangan akademisi
Penulis: Willem Jonata
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Willem Jonata
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sebagai bagian dari industri perkebunan kelapa sawit, Tunas Sawa Erma (TSE) Group menunjukkan keseriusannya terhadap praktik keberlanjutan industri sawit.
Komitmen ini ditunjukkan melalui penataan ulang kebijakan No Deforestation, No Peat, No Exploitation (NDPE) beserta instrumen-instrumen implementasinya.
Dalam perumusan strategi ini, TSE Group menggandeng Yayasan Hylobates Awara (YAHYWA).
YAHYWA merupakan lembaga independen yang bergerak di bidang konservasi keanekaragaman hayati, perencanaan dan pengelolaan lansekap, serta tata kelola restorasi, rehabilitasi, dan rekonsiliasi biodiversity.
Kolaborasi yang berlangsung hingga tiga tahun mendatang ini ditujukan untuk memastikan bahwa strategi dan langkah-langkah yang dilakukan dapat terukur.
Harapannya, persiapan yang jauh lebih matang akan melahirkan kebijakan komprehensif, transparan dan memiliki akuntabilitas tinggi.
“Kami bersungguh-sungguh ingin memanifestasikan NDPE Policy dengan strategi manajemen yang tepat, sistematis dan terintegrasi agar semua berjalan secara sinkron dan saling terkait,” ujar Direktur TSE Group Luwy Leunufna, usai kick off meeting NDPE Policy di Kantor Pusat TSE Group di Jakarta, Jumat (22/10/2021).
Baca juga: Nusantara Sawit Sejahtera Incar Dana Segar Rp 2 Triliun dari Hasil IPO
Seperti dijelaskan Luwy, TSE Group membagi proses pelaksanaan NDPE dalam empat fase.
Pertama, reformulasi kebijakan baru NDPE sekaligus penyusunan time bound plan.
Kedua, merancang instrumen implementasi dan monitoring yang terdiri dari beberapa poin. Yakni, TSE-Comprehensive ESG Standard (TSE-CSS) sebagai instrumen penilaian mandiri yang melibatkan akademisi dalam proses verifikasi dan validasi.
TSE-CSS berbasis pada derivasi semua aspek NDPE yang terkoneksi dengan standard sertifikasi ISPO, RSPO, ISCC, serta kriteria non sertifikasi FPCA dan SDG.
Instrumen berikutnya, TSE-Grievance Tracker yang bertujuan memastikan historikal penyelesaian keluhan terjadi secara transparan dan berakuntabilitas, Instrumen terakhir, TSE-Traceability Tracker untuk memastikan program Traceability to Plantation berjalan secara sistematis.
Setelah seluruh instrumen tersebut sudah dirancang, tahapan pelaksanaan NDPE berikutnya adalah implementasi. Semua instrumen diterapkan di lapangan secara kontinyu dan konsisten untuk mengetahui posisi TSE terhadap praktik keberlanjutan yang berbasis kebijakan NDPE.
Baca juga: Penampakan Gajah Betina Liar, Kurus dan Sakit Nyasar di Kebun Sawit Dekat Balai TNTN Inhu