Pandemi di Ibu Kota Membaik, Bank DKI Catat Penyaluran Kredit UMKM Meningkat 31,4 Persen
pertumbuhan tersebut ditopang oleh peningkatan kredit segmen UMKM 31,4 persen menjadi Rp2 triliun pada kuartal III tahun 2021
Penulis: Danang Triatmojo
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan wartawan tribunnews.com, Danang Triatmojo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) DKI Jakarta bidang perbankan, Bank DKI mencatatkan pertumbuhan kinerja keuangan pada September 2021.
Pertumbuhan tercermin pada peningkatan penyaluran kredit sebesar 11,8 persen secara year on year (YoY) dari Rp32,8 triliun per September 2020 menjadi Rp36,7 triliun per September 2021.
Direktur Utama Bank DKI, Fidri Arnaldy mengatakan pertumbuhan tersebut ditopang oleh peningkatan kredit segmen UMKM 31,4 persen menjadi Rp2 triliun pada kuartal III tahun 2021.
Disusul segmen komersial dan korporasi yang tercatat naik 13,3 persen (YoY) menjadi Rp17,9 triliun, dan segmen konsumer tumbuh 8,3 persen menjadi Rp16,7 triliun.
Baca juga: Lantik Pengurus DKI Jakarta, Ketua Umum Prima: Tulang Punggung Kita Adalah Anak Muda
"Sejumlah upaya perbaikan rasio kredit bermasalah yang dilakukan telah menunjukkan hasil yang baik," kata Fidri dalam keterangannya, Jumat (29/10/2021).
Peningkatan penyaluran kredit itu juga didukung perbaikan kualitas aset Bank DKI yang ditandai dengan penurunan rasio non-performing loan (NPL), tercatat 2,93 persen pada periode September 2021 atau membaik dibanding periode September 2020 sebesar 3,49 persen.
Pada sisi penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK), juga alami pertumbuhan 7,2 persen menjadi Rp 47,1 triliun.
Pertumbuhan DPK itu mendorong peningkatan rasio dana murah (CASA) terhadap total DPK 42,3 persen per September 2021 dari sebelumnya 39,26 persen per September 2020.
Hal ini turut mempengaruhi perbaikan efisiensi biaya dana atau cost of fund Bank DKI dari 4,68 persen per September 2020 menjadi 3,29 persen per September 2021.
Baca juga: Hadiri Pelantikan Pemuda Tani HKTI DKI Jakarta, Rina Saadah: Jadikan Pemuda Tani HKTI Sebagai Rumah
"Kendati begitu, Bank DKI tetap waspada terhadap dampak yang terjadi dari pemberlakuan PPKM kepada sektor usaha," ucapnya.
Seiring sejumlah pertumbuhan ini, Pendapatan Operasional sebelum Pencadangan (PPOP) Bank DKI juga alami kenaikan solid 56,5 persen.
Pertumbuhan PPOP ditopang oleh pertumbuhan pendapatan bunga bersih yang tercatat 25 persen, dan peningkatan pendapatan operasional non bunga 16,4 persen hingga akhir triwulan III tahun 2021.
Pencapaian laba bersih Bank DKI juga mencatat hal positif tumbuh 40,5 persen oer September 2021 atau Rp564 miliar dibanding periode sebelumnya sebesar Rp401 miliar.
Saat ini, Bank DKI telah memulai sejumlah rangkaian transformasi 5.0 antara lain memperbaiki struktur pendanaan, proses bisnis, hingga pengembangan terhadap produk.
"Hal ini merupakan perwujudan dari upaya Bank DKI untuk dapat terus memenuhi aspirasi pemegang saham dan segenap pemangku kepentingan serta meningkatkan kapabilitas dan daya saing, untuk mengantisipasi dinamika perubahan yang terus terjadi," pungkas Fidri.