Paradigma Baru Budidaya Udang Vaname, Kini Lebih Ramah Lingkungan
Kampung Bahari Nusantara (KBN) di Kabupaten Jembrana, Bali kini membuat sistem budidaya udang vaname ramah lingkungan (green shrimp farming)
Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kampung Bahari Nusantara (KBN) di Kabupaten Jembrana, Bali kini membuat sistem budidaya udang vaname ramah lingkungan (green shrimp farming) atas diinisiasi Kepala Staf Angkatan Laut, Laksamana TNI Yudo Margono.
Chief expert Elon Research Center Doktor Joel Vito Corleone mengatakan ini adalah paradigma baru yang harus digalakkan.
Apalagi, kata dia, konsep green shrimp farming tidak menggunakan bahan kimia sintetis serta memiliki SPAB (System Pengelolaan Air Buangan) yang mampu meminimalkan N dan P yang jadi penyebab terjadinya Eutrofikasi di laut.
"SPAB KBN Jembrana memiliki konsep Biological Process menggunakan Nitrification Bacterial dan Marine Plant sebagai biofilter dengan desain pengendapan berlapis," kata Joe, sapaan akrab Joel Vito Corleone, Senin (1/11/2021).
"Hasil pengendapan bisa digunakan sebagai pupuk hayati tanaman yang kaya nutrisi dan organik," imbuhnya.
Baca juga: Dirjen Budidaya KKP Dukung Budidaya Udang Vaname di Jembrana
Joe menyebut SPAB KBN Jembrana dirancang oleh dirinya dan Dr. Wendi Tri Prabowo selaku pencipta Ultra Intensive Aquagriculture Technology for Vannamei Shrimp.
Baca juga: Klaster Budidaya Tambak Udang Vaname di Cidaun Berhasil Bantu Penyerapan Tenaga Lokal
Tak berhenti disitu, Joe mengharapkan paradigma ini dapat diikuti dan diterapkan oleh para pelaku usaha tambak udang Vaname.
Baca juga: Jembrana Diproyeksi Jadi Sentra Produksi Udang Vaname di Indonesia
"Diharapkan SPAB ini diadopsi oleh para pelaku usaha tambak udang Vaname untuk tetap menjaga kelestarian lingkungan laut," ucapnya.