Sulit Bayar Utang, Bank Mulai Waspadai Berikan Kredit ke Garuda dan BUMN Karya
Akibat kesulitan keuangan, perbankan mewaspadai pemberian kredit untuk BUMN Karya dan PT Garuda Indonesia Tbk.
Editor: Hendra Gunawan
Sekretaris Perusahaan BRI Aestika Oryza Gunarto menyebut pencadangan itu ditetapkan dengan mempertimbangkan kondisi restrukturisasi yang secara konsisten terus melandai.
“Khusus untuk garuda dan BUMN Karya, BRI terus melakukan monitoring secara intens,” katanya kepada Kontan.co.id.
BRI telah menyalurkan kredit korporasi ke perusahaan BUMN dengan total nilai Rp 80,9 triliun. Nilai ini tercatat terkontraksi 7,5% yoy dibandingkan posisi yang sama tahun lalu Rp 86,7 triliun.
Apabila dirinci, sebesar 20,5% disalurkan kepada sektor konstruksi, 19,9% kepada sektor kelistrikan, gas dan air, serta 8,4% kepada sektor transportasi.
“Kualitas kredit korporasi BRI ke perusahaan BUMN tercatat membaik, hal tersebut tercermin dari NPL kredit perusahaan BUMN di akhir kuartal III 2021 sebesar 0,62% atau membaik jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar 1,20%,” jelas Aestika.
Baca juga: SEGERA Ganti Kartu ATM BNI Magnetic ke Chip sebelum 30 November 2021
Bank Negara Indonesia (BNI) menyalurkan kredit korporasi senilai Rp 279,9 triliun hingga September 2021.
Nilai itu naik tipis 0,25% yoy dibandingkan posisi yang sama tahun lalu senilai Rp 279.2 triliun.
Direktur Keuangan BNI Novita Widya Anggraini menyatakan secara umum, kinerja kredit bank itu didorong oleh pertumbuhan di segmen lower risk segment.
Salah satunya adalah kredit private corporate yang tumbuh 5,2% yoy.
Bila dirinci, kredit ke corporate private BNI mencapai Rp 175,9 triliun di September 2021, naik 5,2% yoy dibandingkan posisi yang sama tahun lalu Rp 167, 2 triliun.
Namun untuk kredit korporasi ke BUMN turun 7,1% yoy dari Rp 112,0 triliun menjadi Rp 104,0 triliun di kuartal ketiga 2021.
BNI mencatatkan NPL di level 3,8% di kuartal ketiga 2021, setara dengan Rp 21,7 triliun.
Adapun kredit korporasi menyumbang 38,5% terhadap total kredit bermasalah itu.
Sedangkan segmen ini terdapat kredit yang disalurkan kepada BUMN.
Kendati demikian, BNI tetap melakukan pencadangan dengan NPL coverage ratio 226,8% di September 2021.
Jauh lebih besar dibandingkan posisi yang sama tahun lalu sebesar 206,9%.
Artinya, BNI tetap melakukan pencadangan terhadap kredit-kredit yang telah disalurkan guna mengantisipasi pemburukan kualitas kredit. (Maizal Walfajri)