Harga Telur Ayam Ras di Tingkat Peternak Naik, di Jawa Barat Tembus Rp 19.000 Per Kg
Kenaikan harga telur ayam ras tersebut tidak hanya terjadi di Ciamis tetapi merata secara nasional termasuk Jabar.
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Andri M Dani
TRIBUNNEWS.COM, CIAMIS – Dalam seminggu ini harga telur ayam ras di tingkat peternak di Ciamis mengalami kenaikan. Bahkan dua terakhir tembus di Rp 18.900/kg. Di sisi lain, biaya pokok produksi telur Rp 19.000/kg.
“Dua hari ini realisasi harga telur di tingkat peternak di Ciamis dan Tasikmalaya sudah Rp 18.900/kg. Sudah dekati biaya pokok produksi,” ujar H Kuswara Suwarman, pengelola peternakan Tanjung Mulya Grup Panumbangan Ciamis, Rabu (3/11).
Kenaikan harga telur ayam ras tersebut menurut Kuswara yang juga Sekretaris Perkumpulan Peternak Ayam Priangan (P2AP), tidak hanya terjadi di Ciamis tetapi merata secara nasional termasuk Jabar.
Realisasi harga terlur terhitung sejak Selasa (2/11/2021) di Jabar bervariasi. Tapi semuanya sudah mendekat bahkan sudah menyentuh biaya pokok produksi. Di Cianjur misalnya, Rp 19.000/kg dan di Bekasi Rp 18.400-Rp 19.000/kg.
Baca juga: Keluhkan Harga Jagung dan Telur, Peternak Layer Sambangi Kantor Pusat PT Charoen Pokphand Indonesia
Sementara di Bogor Rp 18.700, Sukabumi Rp 18.700, Bandung Rp 18.900, Ciamis /Tasikmalaya Rp 18.900, Cirebon dan Kuningan Rp 18.000.
Harga telur ayam ras sejak tiga bulan lalu sempat jatuh tersungkur ke angka Rp 14.500 sampai Rp 16.000/kg, jauh dibawah BEP.
Baca juga: Tak Laku Dijual, Peternak di Tasikmalaya Bagikan Telur Ayam ke Warga, Hikmahnya Kami Bisa Beramal
Peternak menanggung rugi berkepanjangan.
Tak sedikit peternak yang terpaksa membagikan telur maupun meobral telur. Bahkan ada yang nekat berunjuk rasa. Tapi harga telur tidak kunjung bergerak naik.
Harga telur akhir September sebenarnya sempat naik ke angka Rp 17.300/kg. Namun memasuki Oktober kembali terjun ke angka Rp 15.900/kg dan turun lagi ke angka Rp 15.500/kg.
Baca juga: Harga Telur Ayam Terus Anjlok, Peternak : Kalau Gini Terus Bisa Gulung Tikar
Seminggu kemudian di pertengahan Oktober,hanya naik Rp 100 per-kg. Yakni menjadi Rp 15.600/kg.
Tak disangka dalam seminggu terakhir bergerak naik melejit sehingga dua hari terakhir sejak Selasa (2/11) harga telur ayam ras di tingkat peternak sudah menembus angka Rp 18.900/kg. Selisih tipis dengan biaya pokok produksi Rp 19.000/kg.
Baca juga: Kano Anggota Polres Ciamis Terbalik di Sungai Cileueur Saat Olah TKP 11 Pelajar Mati Tenggelam
Menurut H Kuswara kenaikan harga telur ayam yang cukup menggembirakan di tingkat peternak seminggu terakhir lantaran meningkatnya permintaan.
“Awal bulan ini banyak permintaan telur untuk bansos,” katanya.
Disamping itu menyusul musim hujan, tingkat produksi telur berkurang. Ada gangguan produksi karena hujan. Cuaca yang dingin pada musim hujan, menurunkan kualitas dan kuantitas produksi.
“Biasanya setiap musim hujan, tingkat produksi tidak optimal,” ujar Kuswara.
Guna mempertahankan suhu tubuhnya selama musim hujan, ayam lebih banyak makan. Daya serap pakan selama musim hujan meningkat karena ayam berusaha mempertahankan suhu tubuhnya.
Saat daya serap pakan meningkat, harga pakan saat ini kata Kuswara juga naik. “Saat harga telur naik, peternak juga menghadapi kenyataan harga pakan juga naik,” katanya.
Dari pantauan Tribun, ketika harga telur di tingkat peternak sudah naik ke angka Rp 18.900/kg, harga eceran telur di tingkat grosir juga naik ke angka Rp 21.000/kg. Padahal seminggu lalu masih Rp 18.500/kg.
Dan Ciamis merupakan salah satu dari 4 kabupaten di Jabar yang menjadi sentra produksi telur ayam ras . Dengan produksi rata-rata 42 ton sampai 65 ton telur/hari (andri m dani)
Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Harga Telur Ayam di Tingkat Peternak di Jabar Sudah Melambung Tinggi