Jakarta Masih Macet Meski Ada PPKM dan Ganjil Genap, Ini Penjelasan Direktur Lalu Lintas BPTJ
Direktur Lalu Lintas BPTJ Sigit Irfansyah menyebutkan, masyarakat masih ada keraguan untuk menggunakan angkutan umum dalam melakukan mobilitas
Penulis: Hari Darmawan
Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Hari Darmawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) menilai, alasan terjadinya kemacetan di ruas jalan di DKI Jakarta karena masyarakat belum sepenuhnya beralih ke moda transportasi umum.
Direktur Lalu Lintas BPTJ Sigit Irfansyah menyebutkan, masyarakat masih ada keraguan untuk menggunakan angkutan umum dalam melakukan mobilitas.
"Selain itu, dengan kondisi perkantoran yang belum sepenuhnya berkegiatan 100 persen seharusnya kondisi jalan masih lenggang secara matematis," kata Sigit dalam konferensi pers virtual, Kamis (4/11/2021).
Saat ini mobilitas masih kurang dan tidak semua kantor menerapkan work from office. Namun, lanjut Sigit, karena masyarakat yang menggunakan kendaraan pribadi belum beralih ke kendaraan umum membuat kemacetan terjadi.
Sigit juga menjelaskan, misalnya dari tingkat Kereta Rel Listrik (KRL) yang masih di bawah okupansi harian saat keadaan normal yang menunjukan masyarakat belum beralih ke kendaraan umum.
Baca juga: Jakarta PPKM Level 1, Jam Operasional MRT Kini Sampai Pukul 22.30 WIB
Lebih lanjut, Sigit mengungkapkan, terkait penerapanan ganjil genap di DKI Jakarta seharusnya bisa mengurangi kemacetan di beberapa ruas jalan.
"Secara matematis lebih mengurai, kalau orang yang captive, berapapun nilai efektivitasnya, ini pasti mengurangi pergerakan dibandingkan kalau tidak ada kebijakan ini," ucap Sigit.
Jadi, menurut Sigit, salah satu faktor yang membuat terjadinya kemacetan masih rendahnya tingkat kepercayaan masyarakat untuk kembali menggunakan moda transportasi umum di tengah Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).