Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Waskita Karya Terlilit Utang, Ekonom Tanggapi Rencana Jual Aset Jalan Tol

Waskita Karya Tbk (WSKT) akan terus melakukan divestasi jalan tol untuk menyehatkan kinerja keuangan serta mengurangi beban utang yang kini menumpuk.

Editor: Choirul Arifin
zoom-in Waskita Karya Terlilit Utang, Ekonom Tanggapi Rencana Jual Aset Jalan Tol
IST
Ilustrasi - Kegiatan pemantauan kepatuhan Covid Safe di semua perimeter proyek konstruksi Waskita Karya. 

Dalam divestasi jalan tol ini, Toto berharap agar Lembaga Pengelola Investasi (LPI)/Indonesia Investment Authority (INA) bisa menunjukkan perannya.

Di sisi lain, Toto menekankan bahwa ke depan WSKT perlu memiliki struktur financing yang lebih seimbang, yang mana unsur equity bisa lebih diperbesar.

"Rencana LPI masuk sebagai investor di sektor infrastruktur patut disambut dengan baik," kata Toto.

Lakukan Diversifikasi

WSKT juga dinilai mesti bisa melakukan diversifikasi produk dan pasar, supaya lebih tahan (resilience) menghadapi berbagai tantangan.

Diversifikasi yang dimaksud bisa dalam bentuk produk untuk memperluas kompetensi perusahaan di luar jasa konstruksi, seperti mulai fokus di bisnis Engineering Procurement Construction (EPC).

"Sementara diversifikasi market untuk melepaskan ketergantungan pada pasar pemerintah/BUMN/atau afiliasinya, sehingga bisnis mereka bisa lebih terjamin going concern-nya," ujar Toto.

Berita Rekomendasi

Mengutip pemberitaan Kontan.co.id sebelumnya, Direktur Utama Waskita Karya Destiawan Soewardjono mengatakan, pelepasan seluruh aset itu lantaran pembangunan tol menimbulkan beban utang yang besar bagi Waskita.

Dia bilang bahwa Waskita terbebani pinjaman investasi jalan tol sehingga, ruas tol harus dilepas untuk mengembalikan pinjaman tersebut.

"Utang yang ditimbulkan oleh investasi jalan tol ini setidaknya mencapai Rp 53 triliun-Rp 54 triliun," ujar Destiawan dalam konferensi pers virtual, Kamis (4/11).

Rencana divestasi WSKT telah dicanangkan sampai dengan 2022. Hanya saja, tertunda akibat adanya pandemi Covid-19 yang mengakibatkan jadwal divestasi mundur hingga 2025.

Di sisi lain, periode yang panjang ini sejalan dengan proses pekerjaan pembangunan tol yang masih berjalan.

"Jika ruas tolnya sudah selesai akan terlihat trafiknya, sehingga ini akan lebih memudahkan dalam proses negosiasi," ujar dia.

Hingga September 2021, WSKT telah melepas empat ruas tol dan mendapatkan Rp 6,8 triliun dari proses tersebut.

Halaman
123
Sumber: Kontan
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas