Dapat Pendanaan Rp 9,9 Triliun, Digital Currency Group Kini Punya Valuasi Rp 142,4 Triliun
Pendanaan putaran kedua ini menempatkan Digital Currency Group memiliki valuasi 10 miliar dollar atau sekitar Rp142,4 triliun.
Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Digital Currency Group mengumumkan putaran pendanaan kedua dengan nilai lebih dari 700 juta dollar AS atau setara Rp 9,9 triliun yang berasal dari sindikasi investor ekuitas seperti SoftBank, Capital G milik Google, serta GIC.
Pendanaan putaran kedua ini menempatkan Digital Currency Group memiliki valuasi 10 miliar dollar atau sekitar Rp142,4 triliun.
Digital Currency Group saat ini telah menaungi lebih dari 200 perusahaan blockchain yang tersebar di 30 kota di dunia, termasuk Luno.
Luno adalah platform jual-beli aset digital yang berfokus melayani pengguna di negara-negara berkembang, terutama di Afrika, Asia, dan Eropa.
Berkomitmen menyediakan edukasi terkait aset digital dan alat investasi, jumlah pengguna Luno telah meningkat dari 2 juta menjadi lebih dari 9 juta pelanggan global di tahun 2019.
Baca juga: Ini 3 Syarat Startup Jika Ingin Mendapatkan Pendanaan dari BUMN
Platform ini pun berencana untuk berekspansi ke pasar Amerika Serikat pada tahun 2022.
“Pengumuman ini merupakan kabar baik bagi Luno dan akan berperan penting untuk mendukung rencana ambisius kami untuk berekspansi lebih luas.
Baca juga: Startup Paras Digital Raih Pendanaan 5 Juta Dolar AS
Sejak diakuisisi oleh DCG pada bulan September 2020, pertumbuhan Luno mencatatkan peningkatan pesat, dan kami melihat bahwa pendanaan terbaru ini akan membawa kami lebih dekat ke target menjangkau 1 miliar pengguna pada tahun 2030,” kata Marcus Swanepoel, Co-founder dan CEO Luno dalam keterangannya, Senin (15/11/2021).
Baca juga: East Ventures Kucurkan Pendanaan Tahap Awal ke Startup DTC
Dikatakannnya, Luno dan TradeBlock bergabung dengan CoinDesk sebagai anak perusahaan DCG.
DCG berpartisipasi dalam pendanaan tahap awal dari ketiga perusahaan ini, sebelum akhirnya melakukan akuisisi penuh.
Langkah ini menjadi bukti dari kekuatan dan kesuksesan portofolio ventura dari DCG.
Tahun ini diperkirakan bahwa pendapatan perusahaan akan melebihi Rp14,2 triliun (sekitar $1 miliar).
Di Indonesia, Luno telah meluncurkan program edukasi bernama Luno Academy agar setiap orang bisa mempelajari tentang aset kripto dengan mudah, melalui website dan aplikasi.
Hal ini sejalan dengan tingkat familiaritas orang Indonesia terhadap kripto (30%) yang sudah melebihi aset investasi yang lain, seperti obligasi negara (20%) dan pinjaman peer-to-peer (18%), berdasarkan survei Luno dan YouGov pada Agustus lalu.
“Kini Luno memiliki akses yang jauh lebih besar, tidak hanya dalam hal permodalan, namun juga pengalaman dari para investor yang sudah bergabung. Keahlian dan mentorship di area-area fungsional mulai dari pengembangan aplikasi sampai pemasaran akan sangat membantu kami dalam meningkatkan kesiapan operasional bisnis ke tahap yang lebih tinggi,” tambah Marcus.
Memasuki semester kedua tahun 2021, volume transaksi kripto di Luno Indonesia sudah menunjukkan pertumbuhan sebesar 22 kali sepanjang setahun terakhir.
Secara global, Luno juga telah memiliki lebih dari 9 juta pelanggan, dan menjadi Top 6 platform perdagangan kripto terbaik di dunia versi CryptoCompare. Luno menjadi satu-satunya platform perdagangan kripto di Indonesia yang berhasil masuk ke ranking Top 50 dan mendapatkan skor Grade AA.
Di babak pendanaan baru ini, DCG tidak hanya berfokus mengembangkan anak-anak perusahaannya, tapi juga memperluas fokus investasi.
Telah lama dikenal sebagai investor tahap awal yang paling aktif untuk perusahaan-perusahaan blockchain di dunia, DCG berencana memperluas pendanaan seeding ke negara-negara lain yang sedang berkembang.
Perusahaan ini juga akan terus menangkap peluang-peluang di pasaran terkait bentuk investasi baru dalam token digital dan aset digital yang kian beragam.
Selain itu, DCG sedang membangun tim yang berfokus pada investasi ekuitas publik dan mendukung lebih banyak manajer pengelola aset untuk menjadi limited partner (LP).
Sebagai bagian dari ekspansi produk dan layanan, perusahaan yang berbasis di New York ini juga membangun tim kredit untuk mengembangkan tawaran dana pinjaman kepada perusahaan-perusahaan di industri kripto.