Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Kementerian Perdagangan Dorong Penggunaan Teknologi CAS untuk Minimalisir Gejolak Harga Cabai

Direktur Barang Kebutuhan Pokok dan Barang Penting Kemendag Isy Karim mengatakan, hal tersebut dilakukan untuk memperpanjang umur simpan cabai

Editor: Muhammad Zulfikar
zoom-in Kementerian Perdagangan Dorong Penggunaan Teknologi CAS untuk Minimalisir Gejolak Harga Cabai
TRIBUNNEWS/Jeprima
Petani cabai Andri (33), saat merawat pohon cabai hijau besar di Bojongkoneng, Kecamatan Babakan Madang, Jawa Barat, Rabu (15/9/2021). Kementerian Perdagangan Dorong Penggunaan Teknologi CAS untuk Minimalisir Gejolak Harga Cabai 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Perdagangan (Kemendag) menyatakan, saat ini mendorong implementasi teknologi Controlled Atmosphere Storage atau CAS dan penggunaan teknologi ozon. 

Direktur Barang Kebutuhan Pokok dan Barang Penting Kemendag Isy Karim mengatakan, hal tersebut dilakukan untuk memperpanjang umur simpan dari komoditas cabai.

"Dengan itu, dapat mengurangi sensitifitas harga terhadap pasokan. Pada akhirnya, dapat membantu meminimalisir terjadinya gejolak harga akibat efek cuaca ekstrem," ujarnya melalui pesan singkat kepada Tribunnews.com, ditulis Rabu (17/11/2021).

Walaupun demikian, Karim menilai implementasi teknologi tersebut masih terbentur faktor keekonomisan dan preferensi masyarakat Indonesia. 

"Di mana, rata-rata masih menginginkan cabai segar ketimbang cabai yang sudah disimpan, maupun cabai olahan," katanya. 

Di sisi lain, dia memberikan respons terkait adanya masyarakat yang terekam oleh video amatir sedang membuang cabai ke sungai akibat kualitasnya buruk.

Baca juga: Kemendag Punya Cara Atasi Harga Cabai Anjlok agar Stabil Lagi

Berita Rekomendasi

Menurut Karim, sebagian wilayah Indonesia sekarang telah mulai memasuki musim hujan dan sedang terjadi kondisi iklim ekstrem la nina, sering terjadi hujan secara tiba-tiba dengan intensitas lebat. 

Pada umumnya, curah hujan dengan intensitas tinggi akan menyebabkan tanaman cabai menjadi lebih rentan terkena penyakit dan mudah busuk. 

"Sementara, preferensi masyarakat Indonesia menyukai buah cabai segar yang mulus dengan sedikit cacat. Karena itu, patut diduga bahwa cabai yang dibuang tersebut merupakan cabai tidak lulus sortir," pungkasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas