Analis Ungkap Faktor Pendorong IHSG Sentuh Level Tertinggi
Analis pasar modal Hans Kwee mengatakan, surplus terhadap Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) berhasil mengangkat IHSG ke level tertinggi
Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Analis pasar modal Hans Kwee mengatakan, surplus terhadap Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) berhasil mengangkat Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG ke level tertinggi yang pernah ada.
NPI pada kuartal III 2021 tercatat surplus 10,7 miliar dolar Amerika Serikat (AS) setelah mengalami defisit 0,4 miliar dolar AS kuartal sebelumnya.
"Surplus NPI tersebut ditopang oleh transaksi berjalan yang mencatat surplus serta surplus transaksi modal, dan finansial makin meningkat," ujar dia melalui risetnya, Minggu (21/11/2021).
Sementara, posisi cadangan devisa pada akhir September 2021 mencapai 146,9 miliar dolar AS atau lebih tinggi dibanding 137,1 miliar dolar AS akhir Juni 2021.
Hans menyampaikan, transaksi berjalan pada kuartal III 2021 juga mencatat surplus sebesar 4,5 miliar dolar AS atau 1,5 persen PDB setelah kuartal sebelumnya defisit 2 miliar dolar AS atau 0,7 persen PDB.
Kinerja positif tersebut terutama dikontribusikan oleh surplus neraca barang yang makin meningkat, didukung kenaikan ekspor nonmigas.
Baca juga: IHSG Catat Rekor Baru, Sempat di 6.720,26 Pekan Ini
Karena itu, Hans menilai kenaikan IHSG di sepanjang pekan ini hingga sempat menyentuh 6.700 juga karena dorongan kenaikan sejumlah harga komoditas ekspor.
"Hal ini sejalan dengan masih kuatnya permintaan dari negara mitra dagang dan berlanjutnya kenaikan harga komoditas ekspor utama di pasar internasional," pungkasnya.
IHSG Catat Rekor Baru, Sempat di 6.720,26 Pekan Ini
Data perdagangan PT Bursa Efek Indonesia (BEI) kembali menunjukkan indikator positif selama periode sepekan yakni 15 November hingga 19 November 2021.
Sekretaris Perusahaan BEI Yulianto Aji Sadono mengatakan, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan akhir pekan ini ditutup pada zona hijau.
Baca juga: Sembilan Sektor Dukung Pemecahan Rekor Sepanjang Masa, IHSG Berkibar di Posisi 6.720,26
Kemudian, IHSG berhasil mencatatkan rekor baru dengan sempat berhasil menyentuh level psikologis 6.700 atau tepatnya 6.720,26.
"Secara keseluruhan selama sepekan ini, IHSG meningkat sebesar 1,04 persen dari posisi 6.651,05 pekan sebelumnya," ujarnya melalui siaran pers, ditulis Minggu (21/11/2021).
Yulianto menjelaskan, Rata-rata Nilai Transaksi Harian (RNTH) bursa selama sepekan mencatatkan peningkatan signifikan.
"RNTH melesat sebesar 12,67 persen menjadi Rp 13,25 triliun dari Rp 11,766 triliun pada pekan lalu. Selanjutnya, rata-rata frekuensi harian bursa mengalami kenaikan sebesar 9,96 persen menjadi 1.367.702 kali transaksi dari 1.243.797 kali transaksi pada pekan sebelumnya," katanya.
Baca juga: IHSG Catat Rekor Baru, Sempat di 6.720,26 Pekan Ini
Selain itu, dia menambahkan, peningkatan sebesar 0,97 persen terjadi pada nilai kapitalisasi pasar menjadi Rp 8.245,53 triliun dari Rp 8.166,56 triliun sepekan lalu.
"Sementara pada pekan ini, pelemahan hanya terjadi pada rata-rata volume transaksi harian bursa sejumlah minus 1,78 persen menjadi 26,04 miliar saham dari 26,51 miliar saham pekan sebelumnya," pungkasnya.
Adapun, investor asing pada akhir perdagangan di pekan ini mencatatkan nilai jual bersih sebesar Rp 141,22 miliar dan sepanjang 2021 beli bersih Rp 38,35 triliun.