Menperin Ungkap Ekspor Sektor Industri Tembus 143,76 Miliar Dolar AS pada Januari-Oktober 2021
pada Januari-Oktober 2021, kontribusi ekspor sektor industri tercatat sebesar 77,16 persen atau senilai 143,76 miliar dolar AS
Penulis: Lita Febriani
Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan Tribunnews, Lita Febriani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, menyebutkan kontribusi ekspor dari sektor industri manufaktur pada tahun 2020 mengalami kenaikan sebesar 131,1 miliar dolar AS, meskipun di tengah himpitan pandemi Covid-19.
Sementara nilai ekspor selama periode Januari-Oktober berhasil melampaui tahun lalu, yakni 143,76 miliar dolar AS.
"Nilai ekspor manufaktur ini merepresentasikan 80,3 persen ekspor nasional tahun 2020. Sementara pada Januari-Oktober 2021, kontribusi ekspor sektor industri tercatat sebesar 77,16 persen atau senilai 143,76 miliar dolar AS dari total ekspor nasional 186,31 miliar dolar AS," tutur Menperin, Selasa (23/11/2021).
Guna menjaga dan meningkatkan kontribusi ekspor manufaktur, berbagai kebijakan dan insentif telah dikeluarkan oleh pemerintah.
Diantaranya kebijakan substitusi impor 35 persen pada tahun 2022 yang digulirkan oleh Kemenperin dengan dengan prioritas pada industri-industri dengan nilai impor yang besar pada tahun 2019.
"Di dunia ekonomi, industri orientasi ekspor dan substitusi impor sesungguhnya merupakan dua konsep yang berbeda, tetapi saya lihat keduanya memiliki korelasi positif yang kuat. Untuk bisa berorientasi pada ekspor, industri harus tumbuh dengan baik dan berkembang dalam lingkungan ekonomi yang sehat," jelasnya.
Baca juga: Kemenperin Targetkan Kontribusi Industri Capai 18 Persen di 2021
Lingkungan sehat bagi industri unuk tumbuh tidak dapat tercipta di tengah gempuran impor yang tak terkendali.
Kebijakan substitusi impor merupakan salah satu instrumen pengendalian impor, sehingga memberikan kesempatan bagi industri dalam negeri untuk tumbuh berkembang dan meningkatkan daya saing sampai mereka mapan dan mampu bertarung di persaingan global.
"Substitusi impor juga mendorong peningkatan utilitas industri domestik, peningkatan investasi, dan utamanya akselerasi program hilirisasi. Kebijakan susbstitusi impor secara perlahan juga membuka ruang untuk menghasilkan produk-produk hilir substitusi impor," ungkap Menperin.