Pengusaha Hotel hingga Masyarakat Lombok Rasakan Dampak Positif Perhelatan Superbike Mandalika
Ketua Mandalika Hotel Association (MHA) Samsul Bahri menuturkan, okupansi kamar mengalami kenaikan signifikan menjelang maupun selama WSBK berlangsung.
Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ismoyo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero) atau Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) mengungkapkan, penyelenggaraan Superbike World Championship (WSBK) di Mandalika telah menciptakan multiplier effect yang besar bagi perekonomian Pulau Lombok.
Direktur Operasi dan Inovasi Bisnis ITDC, Arie Prasetyo mengatakan, pihaknya menerima laporan dari salah satu pelaku pariwisata di Lombok pada bidang penyewaan jasa transportasi yang mereka mendapatkan omzet Rp 10-15 juta per bulan.
"Namun memasuki awal bulan November hingga Selasa (23/11/2021), mencapai hampir Rp 70 juta," terang Arie, Kamis (25/11/2021).
Sementara, di sektor akomodasi, event WSBK telah meningkatkan okupansi hotel rata-rata mencapai 95 persen.
Ketua Mandalika Hotel Association (MHA) Samsul Bahri menuturkan, okupansi kamar mengalami kenaikan signifikan menjelang maupun selama WSBK berlangsung.
"Sebelum WSBK, okupansi rata-rata 15 persen namun adanya event WSBK menjadi sekitar 95 persen. Sementara untuk omzet sendiri biasanya sebelum WSBK mencapai 15 persen namun setelah WSBK mencapai 85 persen," ungkap Samsul.
Baca juga: Kementerian Kesehatan: Tak Ada Klaster Baru Covid-19 di World Superbike Mandalika
Ia kembali mengungkapkan, peningkatan okupansi tidak hanya berlangsung pada hotel atau akomodasi yang berlangsung di The Mandalika saja, melainkan juga memberikan dampak pada akomodasi-akomodasi lainnya yang berada di luar Kawasan The Mandalika hingga Senggigi.
Demand yang cukup tinggi terhadap penyediaan kamar hotel juga membuka peluang kerja bagi pekerja perhotelan yang sempat dirumahkan dikarenakan pandemi.
“Event WSBK kemarin merupakan sebuah event luar biasa yang memantik kebangkitan pariwisata khususnya di Pulau Lombok setelah 1,5 tahun dikekang pandemi Covid-19," ujar Samsul.
"Alhamdulillah sejak wacana digulirkan WSBK dan dilaksanakan kami di asosiasi MHA yang terdiri dari 54 perusahaan perhotelan yang ada di dalam Kawasan The Mandalika dan sekitarnya merasakan dampak positif dari peningkatan okupansi,” imbuh Samsul.
Selain kedua bidang tersebut, event WSBK telah menciptakan peluang emas bagi UMKM lokal.
UMKM yang menjual makanan dan minuman merupakan salah satu UMKM yang paling merasakan manfaat ekonomi dari penyelenggaraan event ini.
Baca juga: Cerita Penonton Saksikan Langsung Ajang Balap WSBK di Sirkuit Mandalika
Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah menyatakan memperoleh tambahan pendapatan asli daerah (PAD) yang berasal dari pajak hiburan sebesar 15 persen, pajak parkir 30 persen serta pajak restoran dan hotel 15 persen.
Ajang WSBK juga menunjukkan besarnya partisipasi warga desa lingkar The Mandalika dalam menyukseskan acara ini.
ITDC bersama ITDC Nusantara Utilitas (ITDC NU) dan Mandalika Grand Prix Association (MGPA) yang merupakan bagian dari ITDC Group, telah merekrut tenaga kerja sebanyak
1.475 orang berasal dari NTB.
Termasuk warga dari enam desa penyangga The Mandalika untuk terlibat dalam event WSBK.
Tenaga kerja ini bertugas sebagai petugas marshal, petugas Covid-19 safety, medis dan kru medis, kru event, crowd control, dokumentasi, fasilitas, produksi, kebersihan, stage, ticketing, transportasi, dan waste management selama persiapan dan event berlangsung.
Di luar itu, ITDC melalui ITDC NU juga telah merekrut dan melatih sejumlah warga dari desa lingkar The Mandalika untuk bertugas di area-area parkir VIP dan area parkir timur untuk membantu mengarahkan kendaraan yang akan parkir, baik kendaraan roda dua, roda empat, maupun setara bus.