DPR Restui Juda Agung dan Aida Budiman Jadi Dalon Deputi Gubernur BI, Berikut 5 Misi Aida
Selain itu, UMKM maupun UMKM syariah perlu didorong karena sumbangannya pada ekonomi yang jumbo serta menyerap banyak tenaga kerja.
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Juda Agung dan Aida S. Budiman mendapat restu dari DPR sebagai calon Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI).
Keduanya telah menjalani uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test) di Komisi XI DDPR pada hari ini, Selasa (30/11) di komplek parlemen, Senayan.
Ketua Komisi XI DPR Dito Ganinduto mengatakan, seluruh fraksi komisi XI DPR Ri menyetujui kedua kandidat tersebut sebagai calon deputi gubernur BI.
“Dari 9 fraksi sudah setuju bahwa Juda Agung dan Aida Budiman sebagai calon deputi gubernur BI karena dianggap mempunyai kapasitas yang mumpuni,” ujar Dito, Selasa (30/11).
Baca juga: Gubernur Bank Indonesia Beberkan Sejumlah Risiko yang Membayangi Sektor Perekonomian di 2022
Dito mengatakan, dari sisi pengalaman maupun sepak terjang dalam Curriculum Vitae (CV) mereka berdua sudah sejalan dengan yang dibutuhkan oleh bank sentral.
Dito bilang, proses selanjutnya akan dilakukan berdasarkan peraturan yang ada. Dirinya juga sedang mempersiapkan surat untuk diberikan kepada pimpinan DPR.
Dengan kesepakatan tersebut, berarti Juda yang sekarang menjabat sebagai Asisten Gubernur/Kepala Departemen Makroprudensial BI akan menggantikan Deputi Gubernur BI Sugeng.
Sedangkan Aida yang saat ini menjabat sebagai Asisten Gubernur/Kepala Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter BI akan menggantikan Deputi Gubernur BI Rosmaya Hadi.
Baca juga: Bank Indonesia Prediksi Nilai Transaksi E-commerce Capai Rp 395 Triliun Pada Tahun Ini
Masa jabatan Sugeng dan Rosmaya Hadi akan berakhir pada 6 Januari 2021 mendatang.
Misi Aida
Calon Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Aida S. Budiman menjalani uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test) di Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Selasa (30/11).
Kepada anggota legislatif, Aida yang kini menjabat sebagai Asisten Gubernur/Kepala Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter BI menyampaikan 5 misi untuk membawa Indonesia lebih maju.
“Ada 5 strategi, dua pertama strategi bertahan, strategi ketiga untuk menyerang, strategi keempat hybrid atau bertahan dan menyerang, sementara strategi kelima menyerang dari belakang,” jelasnya.
Aida kemudian memerinci. Untuk membawa Indonesia lebih berdaya, pertama, yaitu dengan pengendalian Covid-19 dan menyusun strategi untuk penguatan ekonomi.