Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Gedung Cyber 1 Terbakar, Ketua Umum APEI Nilai Pentingnya Peran Disaster Recovery Center

peran Disaster Recovery Center (DRC) atau Pusat Pemulihan Bencana menjadi krusial dari sisi back up sistem IT utama yang dipergunakan

Editor: Muhammad Zulfikar
zoom-in Gedung Cyber 1 Terbakar, Ketua Umum APEI Nilai Pentingnya Peran Disaster Recovery Center
WARTA KOTA/ANGGA BHAGYA NUGRAHA
Petugas pemadam kebakaran dan Tim Rescue, mengevakuasi karyawan yang terjebak dalam insiden Kebakaran Gedung Cyber 1, Jakarta Selatan, Kamis (2/12/2021). Gedung Cyber 1 Terbakar, Ketua Umum APEI Nilai Pentingnya Peran Disaster Recovery Center 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Insiden Gedung Cyber 1 terbakar membuat perusahaan sekuritas atau broker dengan kode MG yakni PT Semesta Indovest Sekuritas tidak bisa transaksi saham hingga sekarang. 

Sementara itu, peran Disaster Recovery Center (DRC) atau Pusat Pemulihan Bencana menjadi krusial dari sisi back up sistem IT utama yang dipergunakan dengan menempatkan infrastruktur beserta datanya dalam lokasi terpisah. 

Terutama, untuk memastikan kontinuitas layanan IT perusahaan jika terjadi bencana seperti banjir, gempa bumi, kebakaran, dan lainnya.

"DRC kan wajib bagi seluruh AB (anggota bursa). Kejadian kemarin lebih kelalaian dari pengguna DRC center yang lain," ujar Komite Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Efek Indonesia (APEI) John CP Tambunan melalui pesan singkat kepada Tribunnews, Jumat (3/12/2021). 

Menurut dia, DRC itu wajib untuk dimiliki masing-masing AB atau perusahaan sekuritas dan Bursa Efek Indonesia (BEI) hanya menyediakan tempat untuk berbagi antar AB agar efisien. 

"Bursa memfasilitasi, sehingga bisa lebih murah karena AB tidak perlu mencari tempat sendiri-sendiri," katanya.

Baca juga: Mesin CEIR Ikut Terdampak Kebakaran di Gedung Cyber, Registrasi IMEI Ponsel Sempat Tumbang

Berita Rekomendasi

Dia menambahkan, keberadaan DRC untuk perusahaan sekuritas tidak bisa sembarangan, harus melalui proses audit ketat. 

"DRC itu harus di audit oleh independent reviewer. Harus comply dan minimal tier 3," pungkas John. 

Diberitakan sebelumnya, Manajer Pengelola Gedung Cyber 1 Dwi Anggodo mengatakan, bahwa 99 persen perusahaan di gedung tersebut merupakan perusahaan yang bergerak di bidang teknologi informasi (IT) dan berbasis data.

Gedung Cyber di Jalan Kuningan Barat Raya, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan terbakar, Kamis (2/12/2021).
Gedung Cyber di Jalan Kuningan Barat Raya, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan terbakar, Kamis (2/12/2021). (Warta Kota/ Desy Selviany)

Lantai yang terbakar ialah merupakan server-server perusahaan teknologi informasi. 

Akibatnya, sebagian server masih terganggu dampak dari kebakaran. 

"Sekarang belum (pulih). Tapi setiap perusahaan yang menempatkan server di situ kan punya Disaster Recovery Center (DRC). Jadi ada beberapa perusahaan yang servernya sudah beroperasi seperti semula," bebernya.

Mesin CEIR Ikut Terdampak Kebakaran di Gedung Cyber

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas