Petrogres Terapkan Prinsip Industri Hijau untuk Pacu Daya Saing
Petrokimia Gresik menggunakan teknologi yang efisien yang ramah dalam hal pengelolaan lingkungan.
Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Utama Petrokimia Gresik, Dwi Satriyo Annurogo mengatakan, pihaknya menggunakan teknologi yang efisien yang ramah dalam hal pengelolaan lingkungan.
Setiap proses produksinya selalu mengedepankan efisiensi sumber daya dan pengelolaan lingkungan yang baik.
"Kami menerapkan prinsip industri hijau secara konsisten guna meningkatkan daya saing usaha dan menyelaraskan pembangunan industri dengan kelestarian lingkungan hidup serta dapat memberikan manfaat bagi masyarakat," kata dia dalam keterangan tertulis, Kamis (2/12/2021).
Dwi mengatakan, ada 3 program unggulan yang dimiliki dan menjadikan Petrokimia Gresik kembali meraih penghargaan Level 5.
Ketiga program itu adalah pengendalian pencemaran emisi NH3 (Amoniak) melalui inovasi alat “The New X-Scrubber System”, dimana alat ini mampu mereduksi emisi NH3 di Pabrik ZA I.
Baca juga: Sektor Manufaktur Hemat Energi hingga Rp3,2 Triliun Berkat Penerapan Industri Hijau
Selain dapat mencemari lingkungan dan berpotensi menimbulkan komplain dari masyarakat sekitar, emisi NH3 yang lepas di udara juga menjadi kerugian tersendiri bagi perusahaan karena bahan baku yang terbuang ke atmosfir.
Baca juga: Dukung Program Langit Biru, JIEP Hijaukan Kawasan Industri Pulogadung
"Inovasi ini tidak hanya mampu melindungi lingkungan sekitar dari pencemaran udara, tetapi juga mampu meningkatkan daya saing usaha karena makin sedikit emisi NH3 yang lepas ke udara, maka semakin banyak jumlah bahan baku yang dapat digunakan untuk proses produksi,” katanya.
Pihaknya juga memanfaatkan air limbah sebagai air scrubber di unit Pupuk Fosfat I sehingga limbah yang mestinya dibuang mampu memberikan nilai tambah bagi perusahaan.
Selain itu juga menerapkan pembangunan berkelanjutan melalui konservasi mangrove di sejumlah daerah. Diantaranya Pusat Restorasi dan Pembelajaran Mangrove (PRPM) Mengare.
PRPM Mengare merupakan program pemberdayaan masyarakat pesisir Desa Tanjung Widoro, Kecamatan Bungah, Kabupaten Gresik melalui konservasi ekosistem pesisir untuk mengurangi laju abrasi, meningkatkan produktivitas perikanan dan terciptanya alternatif lapangan kerja melalui ekowisata pesisir terpadu.
Pengembangan ekowisata mangrove juga dijalankan di Kali Lamong, Desa Sukorejo, Kecamatan Kebomas, Kabupaten Gresik yang kini sudah menjadi destinasi wisata baru di Gresik.
Baca juga: Omicron Bakal Ancam Industri Nasional, Menperin: Pekerja dan Pemilik Industri Jangan Panik
Penghargaan Industri Hijau merupakan program tahunan Kemenperin yang diberikan kepada industri nasional, yang dalam proses produksinya mengutamakan upaya efisiensi dan efektivitas penggunaan sumber daya secara berkelanjutan, penggunaan bahan baku dan energi yang ramah lingkungan serta terbarukan.
Penghargaan secara simbolis diserahkan langsung Menteri Perindustrian RI, Agus Gumiwang Kartasasmita kepada Direktur Utama Petrokimia Gresik, Dwi Satriyo Annurogo di Jakarta, Selasa (30/11/2021).
Petrogres mengikuti ajang ini sejak tahun 2012 dan berhasil mendapatkan penghargaan Level 5 sebanyak enam kali, mulai dari tahun 2014 hingga tahun 2018, dan tahun ini.