IHSG Hari Ini Berpeluang Melemah,Cermati Deretan Saham-saham Ini
IHSG pada perdagangan hari ini, Senin (6/12/2021) diproyeksikan masih akan melanjutkan pelemahan.
Editor: Choirul Arifin
Laporan Reporter Kontan, Sugeng Adji Soenarso
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini, Senin (6/12/2021) diproyeksikan masih akan melanjutkan pelemahan.
Analis Pilarmas Investindo, Okie Setya Ardiastama memperkirakan, IHSG akan bergerak dengan support di level 6.483 dan resistance pada level 6.616.
Pada perdagangan Jumat (3/12/2021) lalu, IHSG ditutup melemah 45,31 poin atau 0,69% ke level 6.538,51.
Okie Setya Ardiastama menilai, faktor yang memberatkan IHSG pada akhir pekan lalu adalah sentimen negatif varian baru virus corona yang memberikan kekhawatiran pada pelaku pasar saham global.
Menurutnya, sepekan ini investor masih fokus pada rilis data consumer confidence dan juga realisasi pemulihan ekonomi nasional (PEN).
Baca juga: Pekan Lalu Perdagangan Memerah, Berikut Prediksi IHSG Hari Ini
"Selain itu masih minim sentimen," ujarnya kepada Kontan.co.id, Jumat (3/12/2021).
Analis Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan melihat, indeks-indeks Wall Street mengakhiri pekan lalu dengan pelemahan di perdagangan Jumat (3/12/2021).
Baca juga: Saham-saham Emiten Baru yang Jadi Buruan Investor Asing
Pelemahan tersebut dipicu oleh laporan awal yang menunjukan bahwa varian omicron lebih menular dari varian delta dan telah ditemukan di 38 negara.
Kekhawatiran terhadap varian baru Covid-19 berpengaruh pada penurunan U.S. Non Farm Payrolls ke level 210.000 di November 2021 dari 546.000 di Oktober 2021.
Baca juga: Soal Rencana Penghentian Operasional PLTU, Bagaimana Prospek Emiten Batubara?
Memperoleh sentimen negatif eksternal, IHSG diperkirakan cenderung melemah menguji level psikologis 6.500 pada Senin (6/12/2021).
Support dan resistance di level 6.450 dan 6.630. Sementara untuk sepekan ke depan, IHSG diperkirakan bergerak fluktuatif dalam rentang 6.450-6.630.
"Serupa dengan investor global, pelaku pasar di Indonesia juga dipengaruhi oleh kekhawatiran lonjakan kasus Covid-19 dan potensi pengetatan kebijakan moneter yang lebih agresif oleh the Fed ditengah peningkatan risiko global supply chain disruption," tulis Valdy dalam risetnya.
Dari dalam negeri, pemerintah didorong untuk memperpanjang pemberian insentif pajak pertambahan nilai (PPN) untuk sektor properti dan otomotif hingga tahun 2022.
Insentif ini salah satunya bertujuan untuk mempertahankan tren pemulihan aktivitas ekonomi.
Sementara analis Artha Sekuritas, Dennies Christoper Jordan melihat secara teknikal pelemahan sudah cukup terbatas dan bertahan di support MA 50.
Indikator stochastic berada di area oversold sehingga ada indikasi peluang untuk rebound dalam jangka pendek.
"Pergerakan masih dibayangi kekhawatiran akan penyebaran Covid-19 varian omicron serta dampak kedepan terhadap perekonomian," tulisnya dalam riset.
Dia memperkirakan IHSG akan bergerak dengan support 1 di 6.516 dan resistance 1 di 6.580. Lalu, support 2 pada 6.494 dan resistance 2 pada 6.622.
Untuk Senin (6/12), Dennies merekomendasikan pelaku pasar untuk mengamati saham-saham DMAS, MIKA, dan TOWR.
Valdy menyarankan pelaku pasar dapat mencermati beberapa emiten pada sektor yang berpotensi memperoleh katalis positif dari perpanjangan insentif pajak, diantaranya CTRA, SMRA, BSDE dan ASII.
"Saham-saham bank, terutama bank berkapitalisasi besar, yaitu BBCA, BBRI, BBNI dan BMRI juga dapat diperhatikan," imbuh Valdy.
Artikel ini tayang di Kontan dengan judul Begini proyeksi IHSG dan rekomendasi saham untuk perdagangan Senin (6/12)