Sebut Indonesia Tak Boleh Ketergantungan Gula Impor, Mentan: Harus Ada Kolaborasi dan Aksi Nyata
Perlunya kolaborasi dan inovasi dalam mengurangi ketergantungan terhadap importasi pangan, khususnya komoditas gula
Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ismoyo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo menuturkan, perlunya kolaborasi dan inovasi dalam mengurangi ketergantungan terhadap importasi pangan, khususnya komoditas gula.
Menurutnya, di tengah kondisi disrupsi dan pandemi yang masih terjadi, kebutuhan pangan Indonesia ke depan harus diupayakan untuk tidak tergantung terus dengan importasi.
“Kita harus mandiri, tidak boleh tergantung terus dengan importasi yang besar di gula. Kalau impor terus kapan negara ini bisa lebih mandiri,” kata Mentan Syahrul dalam keterangannya, dikutip Minggu (5/12/2021).
Baca juga: Erick Thohir Singgung 2 BUMN Industri Gula: Harus Upgrading Pabrik dan Tambah Lahan Tebunya
Ia mengatakan, perlu upaya maksimal dari segenap stakeholder dengan mengedepankan kolaborasi dan aksi nyata untuk dapat mewujudkan kemandirian pangan melalui kolaborasi dan inovasi.
“Cita-cita kemandirian harus berangkat dari kemauan, dari inovasi yang kita persiapkan lebih baik juga dari kolaborasi yang kita lakukan maksimal. Tidak bisa lagi Kementerian, BUMN, industri dan privat sektor berjalan sendiri,” katanya.
Syahrul mengatakan, penguatan industri gula nasional tidak hanya terkait perspektif lahan.
Baca juga: Jokowi Pastikan Tak Lakukan Impor Beras Sampai Hari Ini: Stok Dalam Negeri Masih Posisi Baik
Di samping itu juga perlu peningkatan produktivitas dengan mengganti varietas, strategi industri, revitalisasi Pabrik Gula, industri produk turunan, serta membuat benchmark kepada negara yang sudah sukses memproduksi gula.
Mengenai perluasan lahan perkebunan tebu, Sekretaris Jenderal Kementerian Pertanian Kasdi Subagyono mengatakan, Kementerian Pertanian melakukan upaya untuk bisa menelisik lebih jauh potensi kesesuaian dan kapabiliti lahan untuk tebu.