Buyback Saham, Pelita Samudera Shipping Rogoh Kocek Rp 36 Miliar
Emiten PT Pelita Samudera Shipping Tbk (PSSI) melakukan pembelian kembali saham perseroan (buyback) senilai Rp 36 miliar.
Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Pelita Samudera Shipping Tbk (PSSI) melakukan pembelian kembali saham perseroan (buyback) senilai Rp 36 miliar.
Untuk periode 17 Juni 2021 hingga 7 Desember 2021, perseroan telah buyback saham sebanyak 109.677.800 dari total 300 juta lembar jumlah maksimal saham yang diijinkan untuk dibeli kembali, atau 5,5 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh.
Pada periode tersebut, harga rata rata pembelian kembali saham perseroan Rp329 per lembar saham, dengan dana yang telah dikeluarkan sejumlah Rp36.095.470.800.
Perseroan telah menetapkan harga maksimal per saham yang dibeli sebesar Rp500 per saham, dengan nilai maksimal total pembelian kembali sebesar Rp100 miliar.
Baca juga: Siapkan Rp 300 Miliar, MNCN akan Buyback Saham
Perseroan masih menyimpan dana yang masih dapat digunakan untuk pembelian kembali sebanyak Rp63,90 miliar hingga batas waktu berakhirnya periode pembelian kembali saham 16 Juni 2022.
Baca juga: Sido Muncul Akan Jual Saham Hasil Buyback Hingga Februari 2022
Direktur Utama PT Pelita Samudera Shipping Iriawan Ibarat mengatakan, buyback didasari atas arus kas perseroan yang melebihi jumlah diperlukan dalam mempertahankan peningkatan dan pertumbuhan, tingkat kewajiban utang yang baik serta bertujuan untuk meningkatkan laba per saham.
"Kemudian, fleksibilitas lebih besar dalam mengelola modal jangka panjang, mencapai struktur permodalan yang efisien serta pengembalian return on equity secara berkelanjutan," ujar Iriawan, Kamis (9/12/2021).
Terkait bisnis perseroan, Iriawan mengatakan, PSSI telah menyelesaikan pembelian Floating Crane (FC) dari PT Jembayan Muarabara.
Pembelian ini didanai dari kas internal dan merupakan bagian dari strategi ekspansi armada PSSI.
Baca juga: Mencermati Saham Emiten Sawit di Tengah Tingginya Lonjakan Harga CPO Saat Ini
"Estimasi kontribusi volume dari FC ini sebesar 3 juta M/T dengan nilai pendapatan kotor sekitar 4 juta dolar AS per tahun," ucapnya.
"Selanjutnya FC tersebut akan langsung dimanfaatkan untuk kontrak jangka panjang atau Contract of Affreighment dengan salah satu customer utama Perseroan, PT Indexim Coalindo, untuk pengangkutan batubara selama dua tahun,” sambung Iriawan.