Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

UMKM Asal Jateng Dongkrak Omzet Delapan Kali Lipat Saat Pandemi, Ini Rahasianya!

Melalui langkah adopsi teknologi itulah pelaku UMKM lokal kian berdaya saing, berkembang pesat, bahkan bangkit di tengah krisis pandemi.

BizzInsight
zoom-in UMKM Asal Jateng Dongkrak Omzet Delapan Kali Lipat Saat Pandemi, Ini Rahasianya!
Istimewa
Produk sepatu dari brand lokal Patrobas. 

TRIBUNNEWS.COM - Digitalisasi bisnis tampaknya menjadi titik balik bagi para UMKM lokal di Jawa Tengah. Melalui langkah adopsi teknologi itulah pelaku UMKM lokal kian berdaya saing, berkembang pesat, bahkan bangkit di tengah krisis pandemi.

Sebagai contoh, beberapa tahun belakangan ini, merek Patrobas mencuat luas di tengah kancah merek sepatu lokal. Peminatnya tak pernah habis. Beberapa model bahkan kerap diburu pencinta sneakers lokal hingga tak jarang jadi barang langka.

Di tengah kontestasi brand fashion asing di Indonesia, Patrobas menjadi salah satu merek sepatu lokal yang patut diperhitungkan. Kini, masyarakat Indonesia bisa mengenakan sepatu buatan lokal keren dengan harga terjangkau.

Adalah Sebastian Surya Sutantio, pendiri merek sepatu asal Jawa Tengah yang dibangun pada tahun 2014 silam.

Lewat tekad kuatnya, Sebastian yang mengawali usahanya saat masih duduk di perguruan tinggi ingin menjawab permasalahan akan banyaknya produk sepatu berkualitas, namun dibanderol harga relatif mahal.

Maka dari itu, membawa filosofi “Price and Benefit” yang juga diterjemahkan menjadi logo berinisial P & B dan lengkungan stripe logo khas Patrobas, Sebastian konsisten menghasilkan produk sepatu lokal berkualitas dengan harga terjangkau yang dihasilkan dari material dan tangan pengrajin dalam negeri terbaik.

Telah lebih dulu bergabung dengan ekosistem digital sebelum pandemi tahun 2020, Patrobas kini makin melebarkan sayapnya hingga berhasil menjadi merek sneakers tersohor di kalangan anak muda, terutama sneakers enthusiast.

BERITA REKOMENDASI

Awalnya, Sebastian dan timnya sempat mengalami cobaan telak di masa pandemi. Sejumlah mesin produksi di pabrik Patrobas yang terletak di Semarang, Jawa Tengah pernah hancur terbakar pada Agustus 2021. Namun, untungnya, kondisi pabrik tersebut mulai pulih kembali.

Patrobas “selamat” dari krisis sepanjang pandemi berkat digitalisasi.

Bahkan, Sebastian mengungkapkan bahwa bergabung dengan ekosistem digital seperti marketplace turut membantu Patrobas untuk bertahan selama pandemi, serta tetap bisa mempekerjakan para karyawan dan meraih omzet hingga mencapai puluhan juta rupiah.

Koleksi produk Hugo dari Patrobas.
Koleksi produk Hugo dari Patrobas. (patrobas.id)

Memilih Tokopedia sebagai wadah untuk memasuki ekosistem digital pada 2018 menghadirkan buah manis bagi Patrobas hingga mampu mencatatkan peningkatan transaksi mencapai lebih dari 8 kali lipat selama kuartal tiga 2021 dibandingkan saat 3 bulan pertama bergabung di Tokopedia.

“Banyak kemudahan yang dirasakan sejak bergabung dengan Tokopedia pada 2018, di antaranya bisa memberdayakan sejumlah pengrajin sepatu lokal dari berbagai daerah,” ungkap Sebastian, dikutip dari rilisan pers yang diterima Tribunnews, Kamis (9/12/2021).

Bahkan, saat meluncurkan koleksi Sepatu El Clasico yang dijual secara eksklusif di Tokopedia, sepatu signature Patrobas ini pun sempat habis terjual hanya dalam 3 menit.

Selain itu, sebagai ikhtiar dukung geliat industri sneakers lokal, Patrobas juga pernah mengikuti kampanye Sebelas Melangkah Bareng Never Too Lavish bersama Tokopedia.

Panen transaksi berlipat di tengah pandemi

Selain Patrobas, Panna Coffee juga menjadi pegiat UMKM lokal Jawa Tengah yang turut merasakan faedah berlipat dengan bergabung di Tokopedia–bagian dari ekosistem Grup GoTo bersama Gojek dan Gopay.

Panna Coffee
Panna Coffee (ISTIMEWA)

Fritz Januar Ajie, pemilik Panna Coffee, bercerita bahwa jualan online melalui Tokopedia menyelamatkan usahanya yang amat terdampak pandemi karena banyaknya coffee shop yang tutup. Saat itu, hasil penjualannya merosot drastis, hanya 10-15% dari biasanya.

Dengan memanfaatkan Tokopedia, bisnis kopi yang didirikannya sejak tahun 2015 itu pun kembali bergairah. Panna Coffee bahkan memanen transaksi lebih dari dua kali lipat selama kuartal tiga 2021 jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2020.

Bahkan, tak hanya sekadar sebagai independent roastery, kini Panna Coffee juga makin melebarkan sayapnya dengan menjadi penyuplai biji kopi di 30-40 coffee shop yang tersebar di Semarang, Jogja, Solo, Surabaya, Jakarta, Palembang, Palangkaraya, Samarinda, bahkan hingga ke luar negeri seperti Filipina, Singapura, dan Malaysia.

Heritage Brass

Peluang untuk membangkitkan transaksi melalui ekosistem digital juga turut dilirik oleh Mita Nurul Fajar Indah, pelaku usaha kerajinan kuningan dengan brand Heritage Brass. Bisnis seni ukiran dari kuningan ini merupakan usaha orang tuanya.

Dengan bergabung menjadi seller di Tokopedia, Heritage Brass tidak mengalami penurunan omzet yang jeblok. Bahkan, selama kuartal tiga 2021, usahanya mengalami peningkatan transaksi hingga lebih dari 130 kali lipat dibanding saat tiga bulan pertama bergabung di Tokopedia pada tahun 2015.

Memiliki visi untuk mengembangkan usaha ini di benua Asia, Tokopedia juga menjadi jalan Mita untuk lebih dulu memulainya di negara sendiri, sekaligus mengenalkan kerajinan kuningan dengan jangkauan lebih luas ke seluruh penjuru tanah air.

Kolaborasi #BangkitBersama dengan Pemprov Jateng

Beriringan dengan digitalisasi bisnis, cara kedua untuk membantu meningkatkan omzet UMKM Jateng di tengah pandemi adalah kolaborasi. Kolaborasi dengan para mitra strategis, termasuk pemerintah daerah juga merupakan hal yang amat penting guna meningkatkan keberdayaan produk UMKM lokal.

Untuk itu, Tokopedia sebagai bagian dari ekosistem Grup GoTo yang juga menaungi Gojek, Tokopedia, dan GoTo Financial (GoPay), berkolaborasi dengan Pemprov Jateng untuk menghadirkan gerakan #BangkitBersama dengan tema ‘Yang Lokal Yang Juara, Bareng Tokopedia’ di Jawa Tengah.

“Pemprov Jateng selalu berpihak pada UMKM lokal. Inisiatif #BangkitBersama ini sejalan dengan upaya kami untuk mendorong UMKM lokal menjadi juara lewat ekosistem digital sehingga bisa mendorong pemulihan ekonomi daerah,” ungkap Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.

Acara “Bangkit Bersama Jawa Tengah” dengan tema ‘Yang Lokal Yang Juara, Bareng Tokopedia’, di Valle Pizza E Resto, Semarang, Kamis (9/12/2021).
Acara “Bangkit Bersama Jawa Tengah” dengan tema ‘Yang Lokal Yang Juara, Bareng Tokopedia’, di Valle Pizza E Resto, Semarang, Kamis (9/12/2021). (dok. Tokopedia)

CEO dan Founder Tokopedia, William Tanuwijaya menjelaskan bahwa gerakan ini bertujuan untuk meningkatkan daya saing UMKM lokal, termasuk di Jawa Tengah, melalui digitalisasi agar dapat menjadi juara di negeri sendiri.

“Di Tokopedia, kami akan terus mengembangkan UMKM lokal melalui berbagai pelatihan dan pendampingan, memberikan panggung untuk promosi dan ekspansi pasar, serta menghadirkan solusi melalui teknologi untuk meningkatkan skala bisnis,” kata William.

Gerakan #BangkitBersama ini mencakup berbagai program untuk meningkatkan kapasitas UMKM Jateng dari sisi produksi, pemasaran, branding hingga pengembangan usaha.

Misalnya, Sekolah Kilat Seller (SKS), Kelas Inkubasi UMKM GoTo bersama UNS dan berbagai pelatihan rutin yang dilaksanakan bermitra dengan berbagai dinas di tingkat kota, provinsi serta kabupaten di Jawa Tengah.

Terdapat juga halaman khusus Kumpulan Toko Pilihan (KTP) Semarang dan Solo dengan berbagai penawaran menarik yang dapat membuat belanja produk UMKM jadi lebih efisien.

Terlebih, menurutnya, potensi pertumbuhan UMKM Jateng masih sangat besar. Di Tokopedia, peningkatan rata-rata transaksi UMKM Jateng mencapai hampir 1,5 kali lipat pada kuartal III 2021 dibanding kuartal III 2020.

Selain itu, jumlah penjual Jateng di Tokopedia juga bertumbuh hampir 1,5x lipat, serta transaksi GoSend di sisi lain tumbuh 20% pada Agustus 2021 dibanding 2020, sedangkan transaksi GoFood melonjak 125%.

“Kami mengusung berbagai inovasi berpendekatan hyperlocal, misal etalase yang dirancang khusus sesuai dengan kebutuhan masing-masing daerah untuk mendekatkan pembeli dengan penjual terdekat. Ini demi memberikan UMKM lokal di seluruh penjuru Indonesia punya kesempatan yang sama untuk bertumbuh. Jadi tidak perlu pindah ke ibukota untuk menjadi juara,” tambah William.

Dengan beragam inisiatif serta kolaborasi bersama Pemprov Jateng pada gerakan #BangkitBersama, GoTo menawarkan solusi menyeluruh baik bagi UMKM lokal, masyarakat umum sebagai konsumen serta para mitra pengemudi untuk sekaligus mendorong pemulihan ekonomi daerah hingga nasional.

Penulis: Nurfina Fitri Melina | Editor: Bardjan

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas