Aksi Menteri Lutfi Usai Ditegur Jokowi, Indonesia Memang Pengimpor Bawang Putih Terbesar Dunia
Pada tahun berikutnya, yakni 2021 defisit meningkat dan diperkirakan terjadi kekurangan suplai bawang putih sebesar 408.020 ton.
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi mengaku ditelepon oleh Presiden Joko Widodo saat sang presiden mendengar keluhan para petani bawang putih pada Selasa (14/12/2021).
Jokowi menegur sang menteri setelah mendengar ada impor bawang putih pada masa panen petani.
Lutfi pun memerintahkan jajarannya mengecek pasokan bawang putih di pasar.
"Setelah berkomunikasi dengan Presiden @jokowi yang sedang berada di Jawa Tengah, saya meminta tim @kemendag di lapangan untuk memastikan pasokan bawang putih dalam negeri aman. Penyerapan hasil dalam negeri selalu menjadi prioritas bagi kami," tulis Mendag Lutfi dalam akun resmi instagram pribadinya, dikutip Kompas.com, Kamis (16/12/2021).
Baca juga: Polemik Impor Bawang Putih, Indonesia Pengimpor Terbesar hingga Jokowi Langsung Telepon Mendag
Sementara itu mengutip dari dokumen Outlook Bawang Putih 2020 yang dipublikasikan Kementerian Pertanian (Kementan) pada awal tahun 2021 ini, Indonesia menjadi negara importir bawang putih terbesar di dunia berdasarkan data FAO pada tahun 2014–2018.
Indonesia merupakan negara importir bawang putih terbesar di dunia dengan rata-rata volume impor bawang putih sebesar 509.621 ton per tahun.
Jika dirinci per tahun, pada 2014 Indonesia mengimpor 491.103 ton bawang putih. Selanjutnya, sebanyak 479.941 ton bawang putih impor masuk ke Indonesia pada tahun 2015.
Baca juga: Tanam Bawang dengan Petani, Presiden Harap Produktivitas dan Pendapatan Petani Meningkat
Adapun di tahun 2016, Indonesia mengimpor 444.301 ton bawang putih. Angka tersebut meningkat pada tahun-tahun berikutnya.
Kemudian pada 2017, Indonesia mengimpor 549.767 ton bawang putih dan pada 2018 meningkat sebanyak 582.995 ton.
Impor bawang putih yang dilakukan Indonesia tercatat paling banyak berasal dari China.
Besarnya impor tersebut membuat neraca perdagangan Indonesia untuk komoditas bawang putih selalu mengalami defisit, demikian juga mengenai tingkat ketersediaan bawang putih di Indonesia.
Baca juga: Petani Tembakau Cemaskan Rencana Kenaikan Cukai pada 2022
Pada tahun 2020 saja, defisit ketersediaan bawang putih mencapai 393,65 ribu ton.
Pada tahun berikutnya, yakni 2021 defisit meningkat dan diperkirakan terjadi kekurangan suplai bawang putih sebesar 408.020 ton.
Ditelepon Jokowi