Dorong Peningkatan Ekspor Kopi, HIPMI Dukung Penghapusan ETK
HIPMI memiliki ekosistem yang besar di seluruh Indonesia, juga memiliki banyak pengusaha muda yang concern di bisnis kopi
Penulis: Malvyandie Haryadi
Editor: Muhammad Zulfikar
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kopi Indonesia menjadi salah satu komoditas primadona di dunia international. Perkembangan Ekspor kopi Indonesia dari tahun ke tahun menunjukan trend positif.
Data tahun 2021, Produksi Kopi Indonesia 765.415 Ton, Ekspor Kopi Indonesia sebanyak 375.555,9 ton.
Total Nilai Transaksi Ekspor 2020 sebesar US$ 808.158,9.
Baca juga: 13 Manfaat Kopi bagi Kesehatan: Tidak Menyebabkan Penyakit Jantung hingga Membantu Hidup Lebih Lama
HIPMI sebagai organisasi Pengusaha mendukung langkah pemerintah khususnya Menteri Perdagangan yang telah menerbitkan Permendag No.19/2021 yang mengatur perihal ekspor kopi, di mana mulai tanggal 15 November 2021 Kopi dan Product olahan Kopi Bebas diekspor.
Ketua kompartemen Perkebunan Bidang V Badan Pengurus Pusat (BPP) Himpunan Pengusaha muda Indonesia (HIPMI), M. Yudha Joahnsyah menyampaikan dengan terbitnya Permendag No.19/2021, memiliki makna Pemerintah memberi ruang lahir nya eksporter baru di komoditas kopi.
"Dengan terbitnya Permendag No.19/2021, hal ini tentu sejalan dengan komitmen HIPMI agar terus lahir dan tumbuh pengusah-pengusaha muda baru. Dimana didalam pengurus maupun anggota HIPMI, banyak terdapat pengusaha muda baru yang memiliki bisnis di bidang Kopi," ungkap Yudha pada hari Jumat (17/12/2021).
Yudha juga mengatakan bahwa HIPMI juga menyadari bahwa segala usaha tentu selalu ada plus dan minus.
Ada tantangan yang akan terus hadir. Seperti biaya logistik yang meningkat di era pandemi. Biaya logistik baik di dalam maupun ke luar negeri naik, hal ini tentu memberatkan pengusaha.
Sehingga juga perlu dicarikan jalan keluar. Sehingga usaha untuk mendorong ekspor, bisa didukung secara penuh diberbagai lini termasuk logistik.
"HIPMI ini memiliki ekosistem yang besar di seluruh Indonesia, juga memiliki banyak pengusaha muda yang concern di bisnis kopi. Mulai dari di hilir dengan banyak nya pengurus HIPMI yang membuka coffeeshop, bahkan juga di hulu dengan melakukan pemberdayaan petani melalui kelompok-kelompok tani," kata Yudha
Salah satunya pelaku usaha kopi Pemilik brand BANGFLO (Banggain Flores), Handrianus Yovin Karwayu menyampaikan bahwa saat ini sebagai pelaku usaha baru di indrustri kopi, sangat antusias dengan berbagai kemudahan fasilitas dan dukungan pemerintah.
Aturan yang menghapus ETK untuk ekspor kopi akan mempermudah kami anak-anak muda sebagai pemain kopi baru agar bisa bersaing menembus pasar International.
Baca juga: Hipmi Dorong Pengembangan Industri Peternakan
"BANGFLO ini sebagai brand kopi yang memegang supply dari hulu sejak tahun 2018 sudah gencar membuka market keluar negeri. Kami pernah ke hadir di business matching di Korea Coffee Event, Tashken Uzbekistan, lalu ke Turky, Iran dan jadi perwakilan brand BANGGA LOKAL hadir di Indonesia Kopi Festival di Moskow Rusia. Saat ini kami memegang kontrak supply ke beberapa roaster di Jakarta dan juga mulai punya kontrak kerjasama pengiriman green beans ke Jepang melalui Alko danke Korea Selatan," kata Handrianus Yovin Karwayu
Salah Satu Pengurus Bidang V BPP HIPMI ini berharap akan ada Kolaborasi HIPMI dan Pemerintah dalam hal ini khususnya Kementerian dan Dirjen terkait diharapkan bukan hanya di sisi penjualan, tapi juga dimulai dari hulu seperti program pengadaan bibit kopi, pengembangan peralatan pasca panen dan juga saat ini perluasaan perkebunan kopi melalui Program Hutan Sosial dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.