PT PP Kebut Proyek Pembangunan Rumah Susun Pekerja Industri Batang I
Andi Gani Nena Wea mengatakan, proyek pembangunan rumah susun pekerja industri Batang I dikerjakan lebih cepat daripada proyeksi.
Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT PP (Persero) mempercepat pengerjaan proyek pembangunan rumah susun pekerja industri Batang I, Jawa Tengah.
Komisaris Utama merangkap Komisaris Independen PT PP Andi Gani Nena Wea mengatakan, proyek pembangunan rumah susun pekerja industri Batang I dikerjakan lebih cepat daripada proyeksi.
"Namun, perlu saya sampaikan yang paling penting jangan sampai terjadi kecelakaan kerja," kata Andi Gani dalam keterangannya, Sabtu (18/12/2021).
Baca juga: Prediksi 2022, Pasar Ritel Kembali Dilirik Investor, Hotel dan Properti Juga Diminati
Ia pun meminta tim proyek dapat menjaga hubungan baik dengan masyarakat dan lingkungan sekitar dalam menyelesaikan pembangunan rumah susun tersebut.
"Saya berharap kualitas pekerjaan PT PP yang sangat luar biasa ini agar tetap dijaga dan ditingkatkan. Tim proyek juga dihimbau untuk tetap disiplin, dan menjaga performance QHSE di lingkungan kerja dan lingkungan proyek," paparnya.
Dalam proyek tersebut, PT PP berperan sebagai kontraktor utama dengan masa pembangunan selama 300 hari kalender, yang terdiri dari empat tower dimana setiap tower dapat dihuni 252 orang.
Adapun nilai kontrak proyek itu sebesar Rp 125 miliar dengan target penyelesaian pembangunan di kuartal II 2022.
Sampai dengan minggu kedua Desember 2021, progres pembangunan hunian tersebut telah mencapai 55,71 persen, di mana lebih cepat 19,25 persen dari yang ditargetkan.
Selain meninjau pembangunan rumah susun, Andi Gani juga melakukan kunjungan kerja ke proyek Kawasan Industri Terpadu Batang (KIT Batang).
"Kami sangat mengapresiasi bahwa proyek pengembangan KIT Batang yang dikelola PT KITB ini memiliki progres yang berjalan dengan baik terutama di masa Pandemi Covid-19 ini. Kami mengharapkan proyek strategis tersebut dapat berjalan dengan baik dan sesuai dengan rencana," papar Andi Gani.
Baca juga: Meikarta Gelar Year End Gathering, 1.500 Unit Lebih Sudah Diserahterimakan kepada Konsumen
Pembangunan KIT Batang dibagi menjadi 3 kluster, yaitu Kluster I seluas 3.100 hektare, Kluster II seluas 800 hektare, dan Kluster III seluas 400 hektare.
Sampai dengan saat ini telah terdapat beberapa tenant, baik asing maupun domestik yang menjadi prospek untuk menempati kawasan tersebut.
Ke depannya, PT KITB akan mengembangkan Sumilir Business Complex yang merupakan Kluster SFB
Ekslusif yang berada di area jantung Grand Batang City. (*)