Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Bisnis Fintech Terus Meningkat, Tahun Ini Diyakini Mencapai Rp 150 Triliun

Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) optimistis pencairan pinjaman sepanjang tahun ini bisa tumbuh 100%

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Bisnis Fintech Terus Meningkat, Tahun Ini Diyakini Mencapai Rp 150 Triliun
ist
Bulan Fintech Nasional (BFN) & Indonesia Fintech Summit (IFS) 2021 berlangsung pada 11 November–12 Desember 2021.  

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Meskipun dilanda dengan masalah pinjaman online (pinjol) ilegal, bisnis financial technologi peer to peer atau pinjol tahun ini bakal menangguk keuntungan besar.

Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) optimistis pencairan pinjaman sepanjang tahun ini bisa tumbuh 100% sampai akhir tahun.

Adapun, nilainya bisa melewati Rp 150 triliun.

Baca juga: BI Sebut Fintech Indonesia Summit 2021 Perluas Jangkauan Literasi Keuangan

“Kalau berdasarkan data di bulan Oktober sudah mencapai Rp 129 triliun,” ujar Direktur Eksekutif AFPI Kuseryansyah, Rabu (22/12/2021).

Kus pun menyampaikan pencapaian tersebut sudah melampaui proyeksi AFPI di awal tahun ini.

Mengingat, waktu itu AFPI hanya memproyeksikan pertumbuhan maksimal ada di sekitar 60%.

Menurut Kus, hal tersebut dikarenakan adaptasi digital yang cepat di kalangan masyarakat sejalan dengan pandemi Covid-19 yang memaksa orang beralih digital.

Baca juga: BI Sebut Fintech Indonesia Summit 2021 Perluas Jangkauan Literasi Keuangan

Berita Rekomendasi

Sekadar informasi saja, di tahun 2020 pertumbuhan penyaluran pinjaman fintech lending hanya sebesar 25%.

Sementara tahun depan, Kus menilai industri fintech lending ini masih tumbuh 50% dibandingkan tahun ini.

Kus melihat tantangan utama yang masih akan harus dihadapi di tahun depan ialah belum terintegrasinya pelaku UMKM dengan ekosistem digital.

Baca juga: OJK Akan Batasi Super Lender di Fintech Lending

Namun, Kus optimistis hal tersebut dapat dihadapi karena sejalan dengan rencana pemerintah untuk meningkatkan infrastruktur digital sebanyak tiga kali lipat.

“Masa emas atau masa booming fintech ini adalah syaratnya jika UMKM bisa terintegrasi secara digital sehingga mereka akan mudah mendapat akses pendanaan melalui platform digital, terutama fintech lending,” ujar Kus. (Adrianus Octaviano)

Sumber: Kontan

Sumber: Kontan
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas