Di Tengah Ancaman Omicron, Masih Ada 28 Penerbangan Per Hari dari Luar Negeri
Pemerintah menjalankan skema khusus untuk menyambut kedatangan pelaku perjalanan dari luar negeri di tengah ancaman penyebaran Omicron.
Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah menjalankan skema khusus untuk menyambut kedatangan pelaku perjalanan dari luar negeri di tengah ancaman penyebaran virus Covid-19 varian Omicron.
Ketua Bidang Komunikasi Publik Satgas Penanganan Covid-19, Herry Trianto mengatakan, saat pelaku perjalanan datang, dilakukan tes suhu terlebih dahulu. Kemudian dilakukan tes PCR, dan dilakukan beberapa hal lain.
"Ada sekitar 13 langkah yang akan dilakukan. Tetapi kita ingin memastikan para pelaku perjalanan luar negeri benar-benar steril, tidak sebagai carier dari penularan Covid-19," ungkapnya dalam diskusi virtual media KCPEN, dikutip Tribunnews, Kamis (24/12/2021).
Saat ini kedatangan pelaku perjalanan dari luar negeri mengalami peningkatan. Herry mengatakan frekuensi kedatangan terjadi kenaikan.
Baca juga: Terminal 3 Bandara Soetta Banjir, AP II Klaim Operasional Bandara dan Penerbangan Tak Terganggu
"Rata-rata perhari ada sekitar 22 hingga 28 penerbangan internasonal datang dari berbagai penjuru dunia di bandara Soekarno-Hatta. Hari ini ada 28 penerbangan dengan 3400 penumpang," katanya menambahkan.
Baca juga: Penumpang Iseng Buka Pintu Darurat saat Boarding, Citilink Batalkan Penerbangan ke Cepu
Namun sejauh ini Herry mengatakan masih efektif melakukan scranning. Pekan lalu, terjadi penumpukan penumpang. Tetapi hari hari, Herry menyebut alur di bandara cukup lancar.
"Saya datang dua hari lalu ke kedatangan internasional, memang tidak terjadi masalah berarti. Karena sejumlah perbaikan terus dilakukan," katanya menegaskan.
Baca juga: Penerbangan Kargo Garuda Tumbuh 89,66 Persen di Kuartal III 2021
Selain itu ia pun mengatakan Satgas Covid-19 terus melakukan rapat kordinasi untuk memastikan satu proses scranning di bandara lancar.
Pemerintah juga telah menambahkan armada, sehingga proses karantina bisa berjalan di sejumlah titik. Baik terpusat dan dibiayai pemerintah. Maupun terpusat, dan bekerjasama oleh pihak terkait.