Tekan Impor Produk Turunan Petrokimia, Kapasitas Produksi Paraxylene Digenjot
Pengembangan industri petrokimia nasional melalui PT Tuban Petrochemical Industries (TubanPetro) terus bergerak maju.
Editor: Malvyandie Haryadi
Perluasan kapasitas produksi di usaha TubanPetro yang lain, yakni Polytama Propindo, juga pararel dilakukan.
Polytama telah menunjuk Basell Poliolefine Italia S.r.l (LyondellBasell) sebagai penyedia lisensi teknologi proses polipropilena yaitu Spheripol untuk Proyek Polipropilena Balongan (Proyek PP Balongan).
Sukriyanto menyampaikan, Polytama sebagai salah satu produsen resin polipropilena terbesar di Indonesia akan memulai Proyek PP Balongan sebagai upaya penambahan kapasitas produksi resin polipropilena dalam negeri.
Proyek Polipropilena Balongan ini adalah proyek pembangunan Plant polipropilena kedua Polytama dengan kapasitas terpasang sebesar 300,000 MTPA.
’’Perluasan kapasitas produksi Polytama juga sejalan dengan harapan Presiden RI Joko Widodo terkait optimalisasi industri petrokimia di tanah air untuk menekan kebutuhan impor petrokimia dalam negeri,’’ ucap Sukriyanto.
Presiden Direktur Polytama Didik Susilo menyampaikan, tahapan selanjutnya akan dilanjutkan dengan fase engineering dan diperkirakan akan memulai pekerjaan konstruksi pada Q3 tahun 2022 dengan target commissioning pada Q3 2024.
Teknologi proses tersebut akan digunakan untuk tambahan 300 KTA Plant polypropylene yang akan dibangun di Balongan, Jawa Barat, Indonesia, yang diharapkan dapat selesai pada 2024.
Berita ini tayang di Kontan: Kilang Pertamina dan TubanPetro Tingkatkan Kapasitas Produksi TPPI dan Polytama