Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Libur Natal dan Tahun Baru, IPOMI Mencatat Jumlah Penumpang Bus Naik 100 Persen

IPOMI mencatat adanya peningkatan jumlah penumpang perjalanan pada periode Natal 2021 dan Tahun Baru 2022.

Penulis: Hari Darmawan
Editor: Sanusi
zoom-in Libur Natal dan Tahun Baru, IPOMI Mencatat Jumlah Penumpang Bus Naik 100 Persen
FB Terminal Bus Batoh
ilustrasi 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Hari Darmawan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ikatan Pengusaha Otobus Muda Indonesia (IPOMI) mencatat adanya peningkatan jumlah penumpang perjalanan pada periode Natal 2021 dan Tahun Baru 2022.

Ketua Umum IPOMI Kurnia Lesani Adnan mengungkapkan, untuk momen Natal 2021 dan Tahun Baru 2022 ini operasional bus cukup baik dan load factor meningkat signfikan.

Baca juga: Jelang Natal 2021, Angkutan Laut Nataru di Pelabuhan Merauke Aman, Selamat, Sehat, dan Terkendali

"Sebetulnya peningkatan penumpang ini sudah terjadi sejak 16-22 Desember 2021 sebelum pemberlakuan aturan perjalanan selama Natal 2021 dan Tahun Baru 2022. Pada periode tersebut meningkat hingga 100 persen tingkat load factornya," kata Sani saat dihubungi Tribunnews, Jumat (24/12/2021).

Sementara itu saat mendekati 24 Desember 2021, lanjut Sani, jumlah penumpang sudah mulai menurun tetapi tidak jauh karena mereka sudah melakukan perjalanan pada tanggal sebelumnya.

Ia juga mengungkapkan, peningkatan jumlah penumpang bus ini tentu seiring dengan baiknya penerapan aturan perjalanan dari pemerintah yang tidak lagi melakukan penyekatan.

Baca juga: Dirjen Hubla Pantau Langsung Penyelenggaraan Angkutan Laut Nataru di Jayapura

"Kebijakan pemerintah tidak melakukan penyekatan dan larangan untuk bepergian kita sangat apresiasi, sebagai gantinya tentu protokol kesehatan diketatkan seperti vaksin dan dokumen perjalanan yang wajib dimiliki penumpang," ucap Sani.

Suasana aktivitas penumpang saat berada di Terminal Kampung Rambutan, Jakarta Timur, Kamis (12/11/2020). Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah menganggarkan Rp 170 miliar untuk merevitalisasi terminal bus Kampung Rambutan yang telah diajukan pada Desember 2019. Berdasarkan keterangan Kepala Terminal Bus Kampung Rambutan Made Joni mengatakan pembangunan revitalisasi batal tahun ini akibat wabah pandemi Covid-19 di Indonesia. Tribunnews/Jeprima
Suasana aktivitas penumpang saat berada di Terminal Kampung Rambutan, Jakarta Timur (Tribunnews/JEPRIMA)
Berita Rekomendasi

Pengawasan dan penerapanan protokol kesehatan yang ketat ini, menurut Sani, tentu yang diharapkan oleh para pengusaha bus dibandingkan dengan adanya larangan dan penyekatan.

"ini tentu efektif karena jika ada larangan dan penyekatan, penumpang bus beralih kepada kendaraan yang tidak mengikuti aturan protokol kesehatan. Artinya mereka bukan tidak pergi, tetapi mencari alternatif yang lebih mudah," ucap Sani.

Dengan adanya pengetatan ketat protokol kesehatan di terminal, tentu pengawasan terhadap penumpang menjadi lebih mudah karena saat ada penumpang yang belum divaksin akan dilakukan vaksin di tempat dan juga antigen yang sudah disediakan di terminal.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas